CewekBanget.ID - Batuk kering rasanya enggak enak dan mengganggu aktivitas kita banget, deh.
Enggak hanya batuk, tenggorokan kita bakal cenderung terasa gatal meski enggak pengin terbatuk.
Nah, jangan khawatir, batuk seperti ini bisa diredakan dengan 4 bahan alami berikut ini, kok!
Baca Juga: Tanpa Obat, 5 Bumbu Dapur Ini Ampuh Redakan Batuk dengan Instan
Sup atau Air Panas
Khasiat kuah sup atau air minum panas terhadap tenggorokan kering pasti sudah diketahui banget.
Selain cairan panas atau hangat yang dapat membantu melegakan radang pada tenggorokan, uap panas juga dapat melembapkan saluran pernapasan.
Enggak hanya itu, kuah sup dan minuman panas juga bisa mencegah kita dari risiko dehidrasi.
Air Garam
Air garam memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, salah satunya mengobati jaringan yang meradang pada tenggorokan demi mempercepat proses penyembuhan batuk.
Kita bisa menggunakan larutan garam dan air panas atau hangat untuk metode ini.
Berkumurlah menggunakan larutan air garam dan biarkan air membasuh ujung rongga mulut selama 3 detik, lalu buang air garam dari mulut.
Baca Juga: Ternyata Ini Cara Alami Hilangkan Gatal Tenggorokan & Sakit Tanpa Obat
Madu
Kandungan zat pada madu memiliki fungsi mengatasi peradangan pada tubuh.
Ini juga berguna untuk mengurangi iritasi pada tenggorokan dan saluran napas.
Kemudian jika kita mengalami batuk berdahak, madu dapat memecah dan mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah keluar dan enggak menyumbat saluran pernapasan.
Baca Juga: Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan. Bantu Atasi Batuk dan Pegal Linu!
Rempah-Rempah
Banyak jenis rempah-rempah yang khasiatnya untuk kesehatan enggak perlu diragukan lagi.
Beberapa di antaranya seperti peppermint, kunyit, jahe, dan bawang juga memiliki zat anti peradangan dan kaya antioksidan untuk meningkatkan sistem imun.
Kita bisa mencampurkan beberapa rempah-rempah sekaligus ke dalam seduhan minuman seperti teh, atau merebusnya dengan bahan lain seperti lemon dan madu.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR