CewekBanget.ID - Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini perhatian dan fokus kita memang tercurah lebih banyak dan terpusat pada penanganan pandemi COVID-19, ya.
Namun, salah satu yang juga jangan sampai terlupa di tengah pandemi ini adalah bahwa masih ada berbagai penyakit serius lainnya yang juga enggak boleh kita abaikan. Salah satunya adalah HIV/AIDS, girls.
Sekilas tentang HIV dan AIDS, meskipun saling berkaitan tapi keduanya adalah dua hal yang berbeda.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Sementara AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu kumpulan gejala yang muncul saat stadium infeksi dari HIV sudah sangat parah. Dengan kata lain, infeksi HIV bisa menyebabkan AIDS.
Baca Juga: Rekomendasi Foot Spray Buat Bantu Atasi Bau Kaki Enggak Sedap!
Secara global, kondisi epidemi HIV/AIDS cukup memprihatinkan lho, girls.
"Situasi epidemi HIV/AIDS secara global jumlah orang dengan HIV/AIDS ada 37.7 juta, infeksi baru ada 1.5 juta per tahun, dan kematian 680 ribu," jelas dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid selaku Direktur P2PML dalam webinar Kompas Talks pada Kamis (22/7/2021).
Lalu, gimana ya kondisi HIV/AIDS di Indonesia?
"Estimasi orang dengan HIV di Indonesia di tahun 2020 itu adalah 543.100 orang. Kita masih termasuk negara dengan kategori epidemi terkonsentrasi, kecuali untuk Papua dan Papua Barat. Kalau kita lihat, penambahan kasus baru HIV di Indonesia dari hasil modeling masih akan terus meningkat, untuk kasus infeksi baru." ungkap Siti Nadia Tirmizi.
Baca Juga: Rempah-Rempah dan 3 Bahan Alami untuk Bantu Redakan Batuk Kering!
Yup! berdasarkan data yang ada, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) termasuk kelompok yang rentan pada masa pandemi COVID-19 ini, lho!
Adanya pandemi COVID-19 membuat aktivitas kesehatan, aksesibilitas, dan ketersediaan obat bagi ODHA pun terdampak.
Tentunya, isu mengenai penanganan HIV/AIDS di masa pandemi ini merupakan masalah yang perlu kita atasi bersama, girls.
Maka dari itu, penting untuk adanya kolaborasi berbagai pihak dalam penanganan HIV/AIDS dan membantu para ODHA di masa pandemi seperti sekarang.
Strategi dari pemerintah daerah dan pusat
Merespon hal tersebut, pemerintah daerah pun memiliki beberapa cara yang dilakukan untuk penanganan HIV/AIDS.
Dalam webinar Kompas Talks yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis, 22 Juli 2021, Ridwan Kamil, selaku Gubernur Jawa Barat pun memberi pemaparan tentang strategi dari pemerintah Jawa Barat.
Baca Juga: Meriahkan HUT RI 2021, Yuk Tampil Kece dengan OOTD Pakai Rok Putih dan Atasan Merah!
Kang Emil, begitu Ridwan Kamil akrab disapa, menyampaikan bahwa Jawa Barat tetap memberikan layanan maksimal bagi ODHA selama pandemi, walau dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19.
Mulai dari tetap adanya layanan HIV pada 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, tetap adanya pemeriksaan tes HIV yang sekarang dilakukan secara mobile, hingga akses layanan obat ARV yang tetap berjalan dan dipastikan terdistribusi dengan baik kepada ODHA.
Selain itu, Jawa Barat membuat JQR atau Jabar Quick Respon sebagai salah satu media yang memudahkan ODHA untuk memperoleh dan memberikan informasi terkait pelayanan HIV.
Enggak lupa Kang Emil menegaskan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dari segi edukasi, misalnya pendidikan tentang kesehatan reproduksi.
Baca Juga: 4 Tipe Zodiak Saat Beres-beres Kamar. Ada yang Berujung Nostalgia!
Sejalan dengan pemerintah Jawa Barat, pemerintah DKI Jakarta pun terus melakukan inovasi dalam penanganan HIV/AIDS di masa pandemi.
Pemerintah DKI Jakarta juga terus berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, LSM hingga mitra NGO dalam penanganan HIV/AIDS dari berbagai aspek.
Salah satu program yang juga jadi inovasi pemerintah DKI Jakarta yaitu penjangkauan online dan adanya Jak-Anter, yaitu layanan pengiriman obat ARV kepada ODHA agar meminimalisir kunjungan ke fasilitas kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
Baca Juga: Circle Luas, Jennie dan Rose Pernah Hangout Sama 8 Seleb Hollywood Ini
Mendukung berbagai inovasi penanganan tiap daerah, pemerintah pusat juga berkomitmen untuk terus melakukan perluasan layanan HIV dan pelayanan bagi ODHA.
Termasuk juga memastikan ketersediaan dan mendistribusian obat ARV berjalan dengan baik.
Selain itu, salah satu yang juga jadi sorotan dalam webinar Kompas Talks ini adalah terkait vaksinasi COVID-19 bagi para ODHA.
Yup! berdasarkan survey yang disampaikan oleh Ayu Oktariani, salah satu perwakilan dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia, sekitar 86,5% ODHA bersedia untuk menerima vaksin COVID-19, lho!
Maka dari itu, penting pula adanya informasi dan kemudahan akses bagi para ODHA agar dapat menerima vaksin COVID-19 karena berdasarkan hasil survey juga ada 110 orang atau sekitar 9,7% ODHA yang masih belum menerima informasi jelas terkait vaksin COVID-19 bagi para ODHA.
Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Kualitas Tidur Supaya Enggak Stres Lagi!
Kita turut serta dalam penghapusan stigma dan diskriminasi
Enggak hanya pemerintah dan juga komunitas lho yang turut serta dalam penanganan HIV/AIDS di Indonesia, kita sebagai generasi muda pun wajib ikut ambil bagian, girls.
Diantaranya dengan mengedukasi diri mengenai HIV dan AIDS agar kita enggak minim informasi atau justru mendapatkan informasi yang keliru.
Selain itu juga dengan berjuang bersama menghapus stigma dan diskriminasi bagi ODHA, apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Bukan dengan menjauhi dan memberikan label tertentu, tapi justru dengan merangkul dan jadi bagian support system mereka, yang juga butuh pasokan semangat dan penerimaan terutama di masa pandemi ini.
Baca Juga: Bahaya Menahan Kentut, Bisa Bikin Saluran Pencernaan Bengkak!
ODHA juga harus bisa mendapatkan akses dan fasilitas kesehatan yang sama. Terutama soal vaksinasi COVID-19 bagi ODHA, karena saat ini masih banyak informasi keliru terkait vaksinasi dan ODHA. Yup! orang dengan HIV/AIDS boleh menerima vaksinasi COVID-19, girls.
Girls, yang juga enggak kalah penting adalah untuk menjauhi perilaku berisiko yang bisa menyebabkan kita terinfeksi HIV, yaaa!
Hal ini sejalan dengan tujuan akhir dari strategi pengendalian HIV/AIDS secara global, 3 Zero 2020, yaitu Zero new HIV infection, Zero Aids relate death dan Zero Discrimination.
Tetap jaga kesehatan dan rangkul selalu teman-teman ODHA, ya!
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR