CewekBanget.ID -Topikbody shamingmemang lagi marak banget digalakkan.
Pasalnya, sadar atau enggak sadar, kita sering banget melakukanbody shamingke orang lain, maupun mendapatkan komentarbody shamingdari orang lain.
Seakan-akan,body shamingsudah jadi budaya yang lumrah banget.
Padahal, komentar buruk soal tubuh dan penampilan kita bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti kita jadi enggak percaya diri dan membenci penampilan sendiri.
Baca Juga: Eating Disorder Umumnya Dialami Korban Body Shaming, Kenapa?
Masalahnya, masih banyak banget orang yang enggak bisa bedakan mana komentarbody shamingdan yang bukan, nih.
Dilansir dari Parapuan, ada 5 komentar yang sebenarnya adalah bentuk dari body shaming, lho!
“Pakaian itu enggak cocok di badanmu!”
Beberapa orang mungkin enggak menyukai gaya pakaian ataufashionorang lain.
Namun, bukan berarti mereka bisa menilai hal tersebut secara terbuka atau bahkkan mengatakannya secara langsung.
Setiap orang memiliki identitasfashionmasing-masing selama apa yang mereka gunakan membuatnya nyaman.
Kita enggak memerlukan validasi dari orang lain terkait apa yangkita pakai, kok.
Tak hanyak itu, komentar ini sering kali menjurus pada maksud jika tubuhmu terlalu gemuk atau kurus saat memakainya.
“Kamu gemukan ya?” atau "Kok kurusan?"
Kalimat ini enggak bisa semata-mata dianggap sebagai bentuk pujian namun ini lebih menjurus padabody shaming.
Cobalah untuk enggak mengomentari kenaikan atau penurunan berat badan dengan mengatakan hal semacam itu.
Namun, katakanlah jika mereka terlihat jauh lebih baik sekarang.
Hindari memberikan komentar mengenai berat badan karena kamuenggak melalui apa yang telah mereka lalui.
Mungkin mereka sudah berusaha menurunkan berat badan agar enggak obesitas atau bahkan mereka berusaha menaikan berat badan.
“Makeupkamuterlalu tebal,”
Kamu mungkin tanpa sengaja pernah mengatakan hal semacam ini pada temanmu.
Tanpa kamu sadari ini akan membuat mereka menjadi kehilangan rasa percaya diri dan bahkan mengarah badabody shaming.
Padahal beberapa perempuansengaja memakaimakeupagar mereka terlihat lebih menarik danfresh.
Namun, beberapa orang menilai jika riasan yang digunakan terlihat terlalu tebal.
Pada dasarnya, seorang perempuan merias wajahnya sebagai bentuk kepuasan diri.
Maka dari itu,yuk hargai usaha sesama perempuan untukmempercantik diridemi kepuasan dirinya sendiri.
Baca Juga: Jangan Sampai Jadi Pelaku Body Shaming, Yuk Berhenti Mulai Sekarang!
“Coba deh pakai pakaian yang sesuai bentuk tubuhmu,”
Setiap perempuan dilahirkan dengan bentuk tubuh yang berbeda-beda.
Tentu ini akan mempengaruhi cara mereka berpakaian.
Meski begitu, mereka tetap dapat mengeksplor pakaian apa yang ingin mereka gunakan.
Mereka bebas menggunakan pakain selama itu membuat mereka nyaman.
Tidak ada standar yang harus digunakan untuk penampalian seorang perempuan dengan bentuk tubuhnya.
“Duh, bentuk badanmu mengganggu pemandangan,”
Kalimat ini enggak hanya menjurus padabody shaming,tetapi juga sudah merupakan bentuk penghinaan, lho!
Tentu, kalimat ini akan membuat perempuan semakin berkecil hati dan kehilangan rasa percaya diri.
Tak jarang jika mereka akan menarik diri dari lingkungan sosial bahkan keluarga.
Atau yang lebih parah, mereka akan mencoba mengubah bentuk tubuh menyesuaikan standar kecantikan tertentu.
Untuk menghindari memberikan komentar yang menjurus padabody shaming, akan lebih baik kamu memikirkannya terlebih dahulu sebelum berbicara.
Bayangkan jika kamu yang mendapatkan komentar tersebut dan pahami bagaimana perasaan mereka.
Yuk kita sama-sama lebih bijak ketika berkomentar, sebab ada banyak jalan asyik daripada membicarakan soal fisik.
Baca Juga: Novia Bachmid : Orang yang Sering 'Body Shamming' Tandanya Gabut!
(Saras Bening Sumunarsih/Parapuan)
Artikel ini telah tayang di Parapuan dengan judul "Sering Tak Disadari, tapi 5 Komentar Ini Termasuk Body Shaming"
(*)