CewekBanget.ID - Deodorant merupakan salah satu produk andalan banyak orang guna mencegah timbulnya bau badan tak sedak dari area ketiak.
Namun, kita perlu memilih deodorant dengan kandungan yang aman supaya enggak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Teliti sebelum membeli, jangan sampai kita memakai deodorant dengan kandungan 3 bahan berbahaya di bawah ini! Karena bisa picu kanker payudara, lho!
Baca Juga: Sering Dilakukan, 5 Kebiasaan Saat Pakai Deodorant Ini Salah Kaprah!
1. Berbagai bahan penyebab alergi
Melansir Penn Medicine melalui Grid Health, beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap deodorant atau antiperspiran.
Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa disebabkan oleh bahan-bahan seperti propilen glikol, minyak atsiri, aditif biologis, paraben, vitamin E, dan lanolin.
Jika kita udah mengetahui bahwa kita punya alergi terhadap salah satu dari bahan-bahan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk-produk pencegah bau badan seperti deodorant, ya!
Cara aman menggunakan deodorant dan antiperspiran, sebaiknya kita memilih produk-produk pencegah atau penghilang bau badan dengan bahan alami.
Kita juga bisa memilih produk dengan komposisi bebas paraben, alumunium dan berbagai bahan penyebab alergi. Oleh karena itu, penting memeriksa label sebelum membelinya.
2. Alumunium
Senyawa aluminium biasanya digunakan dalam antiprespiran untuk mencegah produksi keringat berblebih.
Penggunaan antiprespiran yang terlalu sering dapat menyebabkan aluminium menumpuk di jaringan payudara.
Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan gen dalam jaringan payudara yang memicu pertumbuhan tumor atau sel kanker.
Baca Juga: 4 Manfaat Lain Deodorant Selain Untuk Menghilangkan Bau Badan
Selain itu, terlalu banyak aluminium dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyakit tulang atau demensia.
Biasanya, kelebihan aluminium disaring keluar dari tubuh oleh ginjal.
Jadi, orang dengan fungsi ginjal yang lemah enggak akan bisa menyaring aluminium dengan cukup cepat.
Namun, jika kita memiliki fungsi ginjal normal, ginjal biasanya dapat memproses jumlah aluminium dari antiperspiran dan kosmetik yang diserap melalui kulit.
Inilah sebabnya mengapa Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengharuskan produsen deodorant atau antiperspiran untuk memasukkan peringatan khusus untuk orang dengan penyakit ginjal.
3. Paraben
Paraben biasanya digunakan dalam produk deodoran untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan ragi.
Sama halnya dengan alumunium, paraben juga dapat diserap oleh kulit dan menganggu fungsi hormon.
Paraben dapat meningkatkan fungsi hormon estrogen, hormon cewek yang penting untuk perkembangan seksual, kesehatan payudara, dan fungsi tubuh lainnya.
Namun, American Cancer Society dan National Cancer Institute mengatakan enggak ada bukti konklusif yang menemukan kaitan bahan kimia deodorant ini dengan kanker.
Meski begitu, paraben dalam produk kecantikan tetaplah harus dihindari karena punya efek samping yang enggak baik buat kesehatan.
(*)
Baca Juga: Payudara Makin Kencang Cuma Modal Lidah Buaya. Simak Caranya!
Cara Mengetahui Personal Color Agar Lebih Percaya Diri Bersama Wardah, Cuma di Cosmetic Day 2024!
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR