CewekBanget.ID - Kekerasan pada cewek maupun cowok adalah tindakan yang berbahaya.
Apalagi dalam kasus kekerasan pada korban yang di bawah umur.
Tentunya kita pengin generasi selanjutnya di bawah kita enggak merasakan kekerasan yang mereka alami sejak kecil yaa, girls.
Baca Juga: Cinta Laura Dukung Penuh Permendikbud Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Bagi Mahasiswa
Pasalnya pengalaman kekerasan yang dialami akan memberikan trauma yang mengancam masa depan mereka.
Kita sebagai remaja perempuan, harus memahami pencegahan terjadinya kekerasan di bawah umur yang takutnya nanti terjadi pada adik, saudara, atau kerabat kita yang masih kecil.
Dilansir dari laman Childmind via Parapuan.co, ini dia 5 cara mencegahnya!
Bicarakan tentang bagian tubuh sejak dini
Untuk mencegah kekerasan seksual pada adik kita yang di bawah umur, kita bisa mulai mengajarkan tentang bagian-bagian tubuh dan membicarakan hal ini sejak dini.
Gunakan nama yang tepat untuk bagian tubuh atau setidaknya ajari mereka kata-kata yang sebenarnya untuk bagian tubuh mereka.
Pada beberapa anak kecil, ada yang menyebut bagian sensitif dengan "bagian bawah."
Merasa nyaman menggunakan kata-kata ini dan mengetahui artinya dapat membantu mereka berbicara dengan jelas jika sesuatu yang tidak pantas telah terjadi.
Ini dapat menjadi salah satu langkah preventif kejahatan seksual terhadap adik kita, girls.
Ajari beberapa bagian tubuh bersifat pribadi
Kekerasan pada perempuan di bawah umur memang meresahkan, termasuk pelecehan seksual yang juga bisa dialami oleh anak cowok.
Beri tahu adik kita yang cowok bahwa bagian pribadi mereka disebut pribadi karena enggak untuk dilihat semua orang.
Jelaskan bahwa ibu dan ayah kita dapat melihat mereka tanpa pakaian, sedangkan orang-orang di luar rumah enggak boleh melihat mereka tanpa pakaian.
Dalam beberapa kasus misalnya, jelaskan bagaimana dokter dapat melihat mereka tanpa pakaian mereka karena ibu dan ayah ada bersama mereka.
Sedangkan dokter sedang memeriksa tubuh mereka.
Baca Juga: Ketentuan 'Persetujuan' di Permendikbud 30/2021 Soal Kekerasan Seksual
Ajarkan batasan tubuh mereka
Beri tahu adik kita bahwa enggak ada yang boleh menyentuh bagian pribadi mereka.
Selanjutnya, enggak ada yang boleh meminta mereka untuk menyentuh bagian pribadi orang lain.
Orang tua kita mungkin sering melupakan bagian kedua dari kalimat ini.
Pelecehan seksual seringkali dimulai dengan pelaku meminta anak kecil untuk menyentuh mereka atau orang lain.
Mengajarkan batasan tubuh menjadi salah satu langkah preventif kejahatan seksual terhadap anak kecil.
Beri tahu adik kita bahwa merahasiakan tubuh
Kebanyakan pelaku akan memberitahu anak untuk merahasiakan pelecehan tersebut.
Ini dapat dilakukan dengan cara seperti, "Aku suka bermain denganmu, tetapi jika kamu memberi tahu orang lain apa yang kita mainkan, mereka enggak akan membiarkaku datang lagi."
Bisa juga berupa ancaman, "Ini rahasia kita. Jika kamu memberi tahu siapa pun, aku akan memberi tahu mereka bahwa itu adalah idemu dan kamu akan mendapat masalah besar!"
Beri tahu adik kita bahwa apa pun yang dikatakan orang kepada mereka, rahasia tubuh enggak boleh dilakukan.
Lebih lanjut, mereka harus selalu memberi tahu jika seseorang mencoba membuat mereka merahasiakannya.
Baca Juga: Sanksi Ini yang Diterima Pelaku Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus
Enggak ada yang boleh memotret bagian pribadinya
Kita harus menjelaskan bahwa enggak boleh ada orang yang memotret bagian pribadi mereka.
Di luar sana, para pedofil suka mengambil dan memperdagangkan foto anak kecil secara online.
Beritahu adik kita bahwa enggak seorang pun boleh memotret bagian pribadi mereka.
Kemudian, ajarkan adik kita untuk mengatakan "tidak" saat mereka mulai merasa enggak nyaman.
Selain itu, ajarkan mereka untuk keluar dari kondisi enggak nyaman dan menjauh dari orang mencurigakan.
Hal ini untuk mencegah kekerasan pada perempuan di bawah umur dan anak cowok secara seksual.
Artikel Ini Sudah Tayang di Paarapuan.co dengan Judul, "Marak Terjadi, 5 Cara Mencegah Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur."
(*)
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR