Mengatasi Masalah Pengangguran
“Mungkin dari tahun ke tahun, pengangguran dari lulusan SMK sudah berkurang,” kata Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, melalui video dalam kanal YouTube resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, “Tetapi masih dianggap terlalu banyak di tengah harapan besar rakyat Indonesia, pendidikan vokasi akan mampu menghasilkan SDM yang kompeten dan unggul.”
Tanpa link and match vokasi, perusahaan kerap kesulitan menemukan calon karyawan yang kompeten sekaligus memiliki kemampuan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Kenalan Dulu, Ini Unit dan Struktur Organisasi Ditjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi!
Nah, link and match ini dapat menghasilkan lulusan yang bisa lebih cepat menjawab kebutuhan industri, karena SDM lulusan program ini telah dibentuk supaya memiliki hard skill, soft skill, serta kejujuran dan integritas, dalam waktu yang relatif lebih singkat.
Pasalnya, lewat program vokasi jenjang D2, Kemendikbudristek merencanakan program fast track yang dapat membantu lulusan SMK hanya perlu menempuh jenjang kuliah selama 1 semester saja, lho!
“Setelah di SMK lulus 3 tahun, itu masuk semester 1 di Politeknik. Jadi mahasiswa, kuliah di Politeknik, terus semester 2 dan 3 ke industri untuk magang tapi ada pembelajarannya. Training sambil magang,” jelas Pak Wikan usai menghadiri kegiatan bimbingan teknis untuk Penyelenggaraan Program Diploma Dua Jalur Cepat di Bekasi, Senin, (22/11/2021).
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR