Tapi, di sisi lain menurut Direktur di unit Infection Prevention and Control di Sheba Medical Center, Dr Gili Regev-Yochay kombinasi vaksin keempat ini ternyata bisa lebih meningkatkan antibodi dalam tubuh kita untuk menangkap virus COVID-19 secara keseluruhan untuk varian jenis lain.
Dr. Gili menjelaskan, hasil temuan yang belum resmi ini sudah harus dirilis karena warga Israel harus mengetahui guna dan fungsi dari vaksin dosis keempat ini.
FYI, Israel jadi salah satu negara yang lagi gencar memberikan dosis vaksin keempat untuk warganya demi menangkap virus Omicron.
Lalu, gimana dengan booster vaksin di Indonesia? Akankah ada booster keempat?
Baca Juga: 5 Jenis Vaksin Ini Bakal Dipakai untuk Vaksin Booster Gratis
Bagaimana vaksin dosis keempat di Indonesia?
Pemerintah juga sudah menanggapi wacana mengenai vaksin COVID-19 dosis keempat ini.
Dilansir dari laman Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjabar kalau ternyata belum ada bukti yang cukup kuat untuk melakukan vaksin keempat.
Siti Nadia Tarmizi merasa sampai saat ini vaksin lanjutan atau vaksin keempat ini belum kita butuhkan sama sekali.
"Sampai saat ini kita belum punya cukup pengetahuan ataupun evidence based apakah ini akan ada pengulangan vaksin keempat atau bahkan setiap tahun, jadi artinya kembali setiap tahun kita harus mendapatkan vaksinasi primer," ucap Siti Nadia Tarmizi dalam laman Kompas saat diskusi secara virtual.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan kalau kebutuhan vaksin ini akan dipertimbangkan berdasarkan kajian kebutuhan masyarakat.
Siti Nadia mengatakan,"Nanti kebutuhan vaksinasinya itu akan dilihat kembali atau didasarkan kajian-kajian yang ada memang itu dibutuhkan setiap tahunnya."
Apapun itu, pastikan kita selalu jaga protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan biar bisa jauh dari segala varian COVID-19!
Baca Juga: Vaksin Booster Mulai 12 Januari 2022. Ada Vaksin Gratis Hingga Berbayar!
(*)
Source | : | Kompas.com,USA Today |
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR