Di Indonesia saja, pada masa-masa awal pandemi, kita masih menghadapi hal-hal seperti bencana alam, unjuk rasa, kerusuhan, dan sebagainya.
Hal ini masih berlangsung sampai sekarang dengan adanya konflik antarnegara, krisis ekonomi, dan berbagai masalah lain saat pandemi masih mengancam.
Kalau kita sering menghabiskan waktu dengan scrolling media sosial dan membuat diri terpapar begitu banyak oleh berita-berita seperti itu tanpa berhenti, inilah yang dimaksud dengan doomscrolling.
Tapi kenapa ya, kita bisa sampai melakukan doomscrolling dan menelusuri berbagai berita buruk di sekitar kita?
Memahami Isu yang Terjadi
Salah satu alasan paling umum dan masuk akal adalah kita berusaha memahami isu yang sedang terjadi.
Faktanya, informasi mengenai suatu hal kerap terpecah, apa lagi di media sosial yang kebanyakan beritanya berupa flash news atau headline singkat.
Baca Juga: Bisa Fatal kalau Sudah Parah, Ini Tandanya Kita Kecanduan Medsos!
Ini mungkin membuat kita penasaran dan pengin lebih mendalami isu yang sedang menjadi perbincangan dan membuat banyak orang khawatir.
Kita juga barangkali merasa takut dan enggak berdaya di tengah ketidakpastian dan banjir kabar buruk, sehingga doomscrolling membuat kita merasa agak lebih nyaman karena paling enggak kita mengetahui apa yang sebetulnya sedang terjadi.
Meyakinkan Bahwa Kita Baik-Baik Saja
Dengan memberikan asupan berita buruk bagi diri sendiri, kita juga mungkin berusaha meyakinkan diri bahwa kita baik-baik saja.
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR