Tapi ini berbeda dengan kondisi kebohongan patologis alias pathological lying ya, girls.
Kebohongan patologis atau juga disebut mitomania termasuk ke dalam gangguan kepribadian karena pembohong patologis melakukan aksinya bahkan tanpa motif, alasan, dan keuntungan yang jelas bagi dirinya sendiri.
Berbohong Enggak Jelas
Yang membuat seseorang dapat dicap sebagai pembohong patologis adalah motifnya.
Masalahnya, enggak ada yang tahu apakah si pembohong ini menyadari perbuatannya atau mampu berpikir rasional tentang kebohongannya sendiri.
Kita dapat membedakannya dari tukang bohong yang membuat kebohongan dan mampu mengukur sampai sejauh mana ia bisa berbohong, atau ia memikirkan segala cara agar kebohongannya dipercaya oleh orang lain dan aksinya enggak mudah terbongkar.
Sementara itu, pembohong patologis berbohong tanpa alasan yang jelas dan bahkan enggak berusaha untuk membuat kebohongannya tampak seakan nyata.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Ini 5 Tanda Orang Sedang Berbohong pada Kita!
Selain itu, pembohong patologis enggak memikirkan konsekuensi dari perbuatannya atau dampak terhadap dirinya sendiri karena telah mengatakan kebohongan.
Biasanya mereka justru enggak merencanakan kebohongan tersebut dan enggak dapat mengontrol dorongan untuk berbohong karena pada akhirnya hal itu terjadi secara alami.
Berbohong Berlebihan
Source | : | WebMD,Medical News Today |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR