CewekBanget.ID - Kayaknya kebanyakan dari kita doyan banget menyantap makanan dan minuman dengan rasa manis dari gula.
Setuju enggak nih, girls?
Meski lezat, rupanya makanan dan minuman tinggi gula enggak disarankan oleh ahli karena bisa berdampak buruk bagi otak. Apa sih dampaknya?
Kebutuhan Otak Atas Gula
Apakah sebetulnya otak membutuhkan asupan gula untuk dapat berfungsi?
Melansir dari The Healthy, Ellen Albertson, PhD selaku ahli diet, nutrisi, dan psikologi yang terdaftar, menjelaskan bahwa glukosa alias gula darah adalah sumber energi utama bagi otak.
Tapi ini bukan berarti kita boleh menyantap makanan yang mengandung gula secara berlebihan, ya!
Sebetulnya, kita sudah mendapatkan cukup banget glukosa dari sumber karbohidrat sehat.
Sebaliknya, kalau hal tersebut enggak terpenuhi, tubuh bakal memproduksi glukosa dari lemak dan protein yang kita konsumsi.
Baca Juga: Marc Marquez Dipastikan Tak Bisa Ikut MotoGP Indonesia, Alami Gegar Otak!
Dampak Gula Terhadap Otak
Saat kita menyantap sesuatu yang manis, sistem reward pada otak menjadi aktif.
Setelah itu, neurotransmitter dopamin yang membuat kita merasa lebih baik pun memberikan tanda jangka pendek bahwa yang kita alami adalah sesuatu yang positif.
Makanya, kita jadi ketagihan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis yang mengandung gula lagi.
Inilah yang membuat kita sering terdorong untuk terus ngemil, bahkan ketika kita sudah kenyang.
Sayangnya, kecanduan gula akan membuat otak mengalami penurunan neuroplastisitas atau kapasitas fungsi otak.
Kita bakal merasakan dampaknya terutama pada kemampuan belajar dan mengingat.
Selain itu, rupanya konsumsi gula berlebih juga akan membuat volume otak rata-rata kita lebih rendah ketimbang orang lain yang enggak terlalu banyak menyantap gula, khususnya pada bagian hippocampus.
Seiring berjalannya waktu, efek ini juga akan mempengaruhi kemampuan kita dalam mengambil keputusan hingga memberika penilaian, perhatian, dan bahasa yang baik.
Baca Juga: Hailey Bieber Alami Penggumpalan Darah di Otak, Waspadai Gejalanya!
Kita juga mungkin sudah sering mendengar efek sugar rush yang ditimbulkan oleh makanan dan minuman tinggi gula dan menyebabkan mood kita melonjak sebentar sebelum kemudian anjlok.
Ini dapat mengarah pada kecemasan hingga depresi.
Dampak Berhenti Konsumsi Gula
Jadi, kapan kita harus mengurangi atau berhenti mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula?
Kalau kita sudah merasa sulit berkonsentrasi, enggak dapat belajar dengan baik, hingga mulai pikun di saat bersamaan ketika kita sedang banyak menyantap gula, itulah saatnya kita berhenti.
Fyi, mengurangi asupan gula juga dapat berarti mood yang lebih baik dan enggak rentan terhadap depresi.
Tentu tubuh kita tetap membutuhkan asupan gula, tapi ingat untuk enggak berlebihan, ya.
Baca Juga: Ketahui 5 Penyebab Kita Mengalami Brain Fog, Salah Satunya Depresi!
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR