CewekBanget.ID - Usulan Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar ASEAN disampaikan beberapa waktu lalu oleh Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yaakob saat berkunjung ke Indonesia.
Dikutip dari Kompas, Dato' Sri Ismail menyampaikan usulannya perihal bahasa Melayu menjadi bahasa perantara antara Indonesia dan Malaysia.
Serta menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua di ASEAN.
Hal ini karena beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan dan sebagian Kamboja juga paham Bahasa Melayu.
Nadiem Makarim Menolak
Mendengar usulan ini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim langsung menolak usulan tersebut.
Nadiem Makarim memiliki pandangan berbeda, menurutnya Bahasa Indonesia lebih layak didahulukan dan dipertimbangkan jadi bahasa resmi ASEAN.
Mengingat beberapa keunggulan Bahasa Indonesia secara historis, hukum, dan linguistik.
Baca Juga: Malaysia Mengklaim Reog Ponorogo ke UNESCO Sebagai Budaya Mereka
"Saya sebagai Mendikbud Ristek, tentu menolak usulan tersebut.
Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN.
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Source | : | kemendikbud.go.id,Kompas,Tribun |
Penulis | : | Aisyah Balqis |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR