Perempuan masih dilabeli stigma bahwa kita cuma boleh bersuara ketika membahas sektor domestik dan enggak didengarkan ketika kita berusaha bersuara di sektor publik.
Padahal, baik perempuan maupun laki-laki seharusnya memiliki hak suara yang sama dan setara di semua sektor.
Mirisnya, kita bisa mengetahui kalau suara perempuan masih sering dibungkam dengan mengintip kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau pelecehan seksual yang enggak dilaporkan.
Enggak banyak yang paham, perempuan yang menjadi korban KDRT dan pelecehan seksual kerap enggan dan takut melapor lantaran mereka masih sering disalahkan dan dihakimi, bahkan meski mereka merupakan korban.
Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan tahun 2022 juga mencatat bahwa cuma ada sekitar 15% dari total kasus yang dicatatkan oleh lembaga layanan dan Komnas Perempuan, terkait penanganan dan penyelesaian kasus.
Baca Juga: UU TPKS Akhirnya Sah! Berikut Poin Penting dari Pengesahan UU Ini
Lihat postingan ini di Instagram
Makanya, menyambut ulang tahun pertama, PARAPUAN sebagai media ruang aman bagi perempuan pun mengangkat tema #KamuDidengar sekaligus menyelenggarakan Kongres Parapuan Nusantara.
Ada 4 tema besar yang akan dibahas di Kongres Parapuan Nusantara ini, yaitu 'Parapuan dan Kesetaraan', 'Parapuan dan Harapan', 'Parapuan dan Kebebasan', serta 'Parapuan dan Pemberdayaan'.
Dalam tema pertama ini, kita akan mulai dengan membahas kesenjangan antara perempuan dan laki-laki.
Kesenjangan ini masih sangat terasa dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari perekonomian hingga keterlibatan perempuan di kancah politik.
Ini mesti diubah demi menciptakan integrasi sosial dan kehidupan yang adil serta harmonis.
Source | : | Komnas Perempuan,Parapuan |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR