Kita juga sudah enggak perlu khawatir enggak bisa berangkat gara-gara situasi seperti hujan atau enggak ada kendaraan untuk digunakan, karena saat ini jasa transportasi online sudah banyak sekali beroperasi.
Yang terpenting, dengan alasan keterlambatan apapun, kita bisa mengabari orang yang janjian dengan kita melalui chat atau telepon untuk memberitahu duluan alasan kita bakal terlambat, alih-alih menghilang dan lama merespon kontak mereka begitu saja.
Lebih Baik Datang Duluan
Mungkin kita dulu adalah orang yang rajin datang di awal dan terlalu sering menjadi korban ngaret orang lain, sehingga kita memutuskan untuk datang telat saja sekalian daripada mengalami hal itu lagi.
Tapi ini juga bukan hal yang baik lho, karena kita jadi sama saja seperti para tukang ngaret tersebut dan merugikan orang lain.
Kita justru mesti bangga kalau kita bisa datang duluan meski orang lain cenderung datang belakangan, karena tandanya kita disiplin dan punya manajemen waktu yang baik.
Kalau orang mengenali kita sebagai sosok yang disiplin dan tepat waktu, mereka juga akan berusaha menghargai kita dengan meminimalisir risiko datang terlambat.
Enggak Sopan
Yang paling utama, kebiasaan ngaret secara umum menunjukkan sikap yang enggak sopan.
Lagi-lagi, ini berkaitan dengan cara kita menghargai orang lain yang telah meluangkan waktu dan kesempatan untuk kita.
Dengan terbiasa datang terlambat, kita seakan-akan menunjukkan kalau seseorang dan waktu yang telah ia berikan itu enggak sebegitu pentingnya bagi kita.
Dan tentu saja enggak ada yang mau mendengar hal seperti itu, kan?
Makanya, mulai sekarang, biasakan datang tepat waktu untuk menghargai orang yang bersedia janjian dengan kita, ya!
Baca Juga: Mager Janjian Saat Weekend? Ini Nih Urutan Goldar yang Bakal Ngaret
(*)
Source | : | Seattle Times |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR