Sebetulnya, yang membedakan puasa Syawal dengan puasa Ramadan dan puasa lainnya adalah niatnya.
Untuk puasa Syawal, kita membaca: "Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala," artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Selain itu, pelaksanaannya sama persis seperti puasa-puasa lainnya, kok.
Kita tetap di-sunnah-kan untuk makan di waktu sahur agar kuat selama berpuasa, dan jangan lupa baca niat puasa Syawal sebelum mulai sahur.
Enggak hanya itu, esensi berpuasa Syawal juga mirip dengan puasa Ramadan, yaitu upaya mengendalikan diri dari lapar, dahaga, dan hawa nafsu.
Mungkin godaan akan semakin terasa ketika kita berpuasa di luar bulan Ramadan, karena enggak semua orang ikut puasa seperti kita.
Tapi kita tetap harus dapat mengendalikan diri sampai Maghrib tiba, ya.
Lagi-lagi, seperti puasa Ramadan, kita harus membatalkan puasa begitu azan Maghrib berkumandang, dengan doa berbuka puasa yang sama pula.
Baca Juga: Rekomendasi Restoran Ramen Jepang yang Halal Untuk Buka Puasa
(*)
Source | : | muslim.or.id |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR