CewekBanget.ID - Enggak terasa lho girls, #PowerUpRamadan akan segera berakhir.
Tinggal menghitung hari hingga kita menyambut Idul Fitri yang jatuh di 2 hari pertama bulan Syawal.
Fyi, usai Idul Fitri, kita bisa melaksanakan puasa Syawal yang hukumnya sunnah, berarti enggak harus tapi bakal memberikan pahala apabila kita kerjakan.
Kalau kita sudah berniat bakal melaksanakan puasa Syawal tahun ini, ketahui dulu keutamaan dan tata caranya supaya enggak salah, ya.
Puasa Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan di bulan Syawal, usai kita menuntaskan puasa wajib di bulan Ramadan dan melewati Idul Fitri.
Puasa ini hukumnya sunnah sehingga enggak wajib kita lakukan seperti puasa Ramadan.
Akan tetapi, apabila kita kerjakan, kita bakal mendapat pahala; enggak main-main, pahala puasa Syawal sama dengan pahala puasa selama setahun penuh, lho!
Hal itu merujuk pada sebuah hadits yang sahih: "Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim no. 1164).
Baca Juga: Puasa, kok Malah Emosi? Kendalikan dengan Olahraga dan 3 Cara Ini!
Puasa Syawal juga enggak harus dilaksanakan selama sebulan penuh seperti puasa Ramadan, cukup dilakukan selama 6 hari dan bisa secara berurutan maupun selang beberapa hari, selama masih di bulan Syawal.
Tapi tentunya lebih baik kita melakukan puasa Syawal sesegera mungkin.
Tata Cara Puasa Syawal
Sebetulnya, yang membedakan puasa Syawal dengan puasa Ramadan dan puasa lainnya adalah niatnya.
Untuk puasa Syawal, kita membaca: "Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala," artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Selain itu, pelaksanaannya sama persis seperti puasa-puasa lainnya, kok.
Kita tetap di-sunnah-kan untuk makan di waktu sahur agar kuat selama berpuasa, dan jangan lupa baca niat puasa Syawal sebelum mulai sahur.
Enggak hanya itu, esensi berpuasa Syawal juga mirip dengan puasa Ramadan, yaitu upaya mengendalikan diri dari lapar, dahaga, dan hawa nafsu.
Mungkin godaan akan semakin terasa ketika kita berpuasa di luar bulan Ramadan, karena enggak semua orang ikut puasa seperti kita.
Tapi kita tetap harus dapat mengendalikan diri sampai Maghrib tiba, ya.
Lagi-lagi, seperti puasa Ramadan, kita harus membatalkan puasa begitu azan Maghrib berkumandang, dengan doa berbuka puasa yang sama pula.
Baca Juga: Rekomendasi Restoran Ramen Jepang yang Halal Untuk Buka Puasa
(*)
Source | : | muslim.or.id |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR