Meski tentu kadang merasa kesal pada satu sama lain, enggak jarang perasaan tersebut cuma sementara dan lebih dilandasi oleh emosi atau ketegangan sesaat antara kita dan teman.
Sebelum langsung menyatakan cutting off pertemanan, pikirkan dulu: sudahkah kita mengajak teman mengobrol dengan kepala dingin, berusaha memahami satu sama lain, dan berupaya memperbaiki hubungan?
Kalau kita sudah melakukan semua itu tapi enggak ada hasil yang berarti dan kehidupan kita enggak menjadi lebih baik setelah berteman dengan orang tersebut, mungkin sudah waktunya kita cut off alias mengakhiri pertemanan.
Jangan Berakhir dengan Bermusuhan
Akan tetapi, mengakhiri hubungan pertemanan enggak seharusnya membuat kita lantas musuhan dengan sosok teman atau mantan teman, ya.
Putusnya hubungan pertemanan cukuplah untuk seenggaknya menempatkan kita dan doi jadi sekadar orang yang pernah saling mengenal satu sama lain.
Setelah pertemanan usai, lebih baik kita fokus mengurusi urusan kita sendiri dan menjalin hubungan dengan teman baru, alih-alih sibuk menunjukkan sikap permusuhan terhadap mantan teman kita itu.
Baca Juga: Dituduh Merebut Pacar Teman, Tiara Andini Pernah Dibully: Sok Cantik!
(*)
Source | : | NBC News |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR