CewekBanget.ID - Kata cut off dalam pertemanan viral dan jadi pembahasan netizen gara-gara content creator TikTok Bella Tobing.
Pasalnya, Bella menyinggung soal perilaku cut off teman dari sekitar kita ketika terjadi konflik atau masalah.
Istilah cut off pertemanan ini kadang masih dipahami sebagai sesuatu yang buruk.
Padahal sebetulnya cutting off teman dari hidup kita itu boleh-boleh saja, tapi ini yang harus diingat kalau kita merasa pengin mengakhiri hubungan pertemanan.
Teman Lebih Banyak Merugikan
Sebetulnya teman kita lebih banyak menguntungkan atau merugikan kita, sih?
Bukannya jadi sosok yang mendukung kita, teman malah bergosip, berbohong, dan menjatuhkan kita.
Atau bahkan teman jadi sosok yang merugikan dalam hal materi juga, entah misalnya karena mencuri, menipu, atau memeras kita.
Kalau sudah lama begini dan teman kita enggak menunjukkan itikad untuk berubah, kayaknya kita juga enggak bakal mau mempertahankannya dalam hidup kita, kan?
Baca Juga: Enggak Perlu Minder, Ini 3 Keuntungan Punya Lingkup Pertemanan Kecil
Bikin Bad Mood dan Sakit Hati
Kalau urusan mood, kadang hal itu memang balik lagi pada diri kita sendiri dan berbagai faktor yang mungkin merusak mood kita.
Tapi kalau kita sadar perasaan yang buruk selalu datang dari teman kita, bahkan jika ia sampai bikin kita sakit hati berkali-kali, berarti memang ada yang salah dalam pertemanan kita dengannya.
Coba evaluasi deh, apakah kita kerap merasa lebih bahagia dan tenang setiap kali bertemu dengan sang teman, atau kita malah merasa terbebani dan bete?
Selain itu, kalau kita sudah cukup lama mengabaikan teman tersebut dan enggak berusaha mencocokkan jadwal atau waktu untuk bertemu dengannya, mungkin memang kita sudah enggak perlu meneruskan hubungan pertemanan dengannya.
Toxic
Ini tentu red flag yang paling jelas, girls!
Teman yang toxic bukan cuma bikin kita merasa buruk, tetapi juga bisa sampai membahayakan kita.
Baca Juga: Penyebab Utama Lingkup Pertemanan Kita Makin Bertambah Kecil. Wajar?
Hati-hati terhadap teman yang sering gaslighting, menjelek-jelekkan, memanipulasi, hingga mengancam diri kita.
Kalau teman seperti ini, lebih baik kita cut off saja agar enggak mengganggu hidup kita lagi, ya.
Pikirkan dengan Matang
Eits, tapi punya masalah dan hubungan yang enggak harmonis dengan teman bukan berarti kita sebaiknya langsung cut off pertemanan, lho.
Meski tentu kadang merasa kesal pada satu sama lain, enggak jarang perasaan tersebut cuma sementara dan lebih dilandasi oleh emosi atau ketegangan sesaat antara kita dan teman.
Sebelum langsung menyatakan cutting off pertemanan, pikirkan dulu: sudahkah kita mengajak teman mengobrol dengan kepala dingin, berusaha memahami satu sama lain, dan berupaya memperbaiki hubungan?
Kalau kita sudah melakukan semua itu tapi enggak ada hasil yang berarti dan kehidupan kita enggak menjadi lebih baik setelah berteman dengan orang tersebut, mungkin sudah waktunya kita cut off alias mengakhiri pertemanan.
Jangan Berakhir dengan Bermusuhan
Akan tetapi, mengakhiri hubungan pertemanan enggak seharusnya membuat kita lantas musuhan dengan sosok teman atau mantan teman, ya.
Putusnya hubungan pertemanan cukuplah untuk seenggaknya menempatkan kita dan doi jadi sekadar orang yang pernah saling mengenal satu sama lain.
Setelah pertemanan usai, lebih baik kita fokus mengurusi urusan kita sendiri dan menjalin hubungan dengan teman baru, alih-alih sibuk menunjukkan sikap permusuhan terhadap mantan teman kita itu.
Baca Juga: Dituduh Merebut Pacar Teman, Tiara Andini Pernah Dibully: Sok Cantik!
(*)
Source | : | NBC News |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR