CewekBanget.ID - Topik kesehatan mental saat ini sudah bukan sesuatu yang sangat tabu lagi di kalangan masyarakat.
Kesadaran yang semakin terbangun dan pengetahuan mengenai kesehatan mental membuat banyak orang lebih terbuka untuk membicarakan kondisi mental seperti depresi dan sebagainya.
Tapi tetap saja, ada orang-orang yang mungkin masih menyepelekan depresi dan menganggapnya sebagai sesuatu yang bisa berlalu kapan saja.
Jangan seperti itu ya, girls! Kita harus tahu gangguan kesehatan mental lain yang turut menyertai depresi agar dapat menanganinya dengan tepat.
Kecemasan
Bukan kecemasan biasa, gangguan kecemasan yang kita rasakan saat depresi merupakan respon alami tubuh terhadap stres.
Saat depresi, gangguan kecemasan bisa berupa perasaan takut yang intens sepanjang waktu, dan kerap membuat tubuh lebih mudah lelah.
Melansir dari Healthline, pada tahap tertentu gangguan kecemasan dapat membuat kita berhenti melakukan berbagai hal.
Misalnya takut menaiki lift, menyeberang jalan, atau bahkan keluar rumah.
Baca Juga: Makanan Manis Malah Tingkatkan Depresi dan Sebabkan Hal Ini!
Bagian lain dari gangguan kecemasan yang kadang menyertai depresi adalah gangguan panik.
Gangguan ini menyebabkan seseorang merasa terteror secara tiba-tiba meskipun enggak ada bahaya yang nyata.
Dilansir dari Medline Plus, gangguan ini menyebabkan penderita depresi merasa kehilangan kendali dan jadi kalut.
Gejala fisik yang menyertai gangguan panik adalah detak jantung cepat, sakit dada atau perut, sulit bernapas, pusing, berkeringat, dan merasa panas dingin.
Gangguan makan juga kerap terjadi saat kita mengalami depresi.
Ini ditandai dengan hubungan enggak sehat dengan makanan, entah saat kita malas makan atau jadi terlalu banyak makan.
Baca Juga: Enggak Terlihat, Rupanya 5 Hal Ini Jadi Tanda-Tanda Depresi!
Terdapat 3 jenis gangguan makan yang utama.
Antara lain anoreksia atau gangguan makan yang membuat terobsesi dengan penurunan berat badan, bulimia atau gangguan makan ditandai dengan makan berlebihan tapi disertai cara-cara untuk sekaligus menurunkan berat badan, serta gangguan makan berlebih.
Gangguan makan dapat berimplikasi pada kesehatan fisik karena berhubungan dengan nutrisi yang dikonsumsi tubuh.
Gangguan Obsesif Kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder atau OCD)
OCD atau Obsessive Compulsive Disorder merupakan penyakit mental yang menciptakan pikiran sensasi keinginan atau obsesi dan dorongan untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang atau kompulsif.
Dikutip dari WebMD, OCD yang paling umum terkait dengan ketakutan akan hal-hal kotor sehingga membuat orang menjadi lebih senang bersih-bersih.
Ada pula OCD yang membuat orang menjadi lebih tertib dan harus sesuai aturan.
Depresi dan penyakit penyerta yang muncul ini mesti segera ditangani agar enggak merusak tubuh dan mengganggu aktivitas.
Jika kita mendapati gejala depresi pada diri sendiri atau orang lain, sebaiknya kita berkonsultasi dengan psikolog, psikiater, atau orang terdekat.
Baca Juga: Penjelasan Ahli, Kebiasaan Mager Ternyata Bisa Memicu Depresi!
(*)
Source | : | WebMD,Healthline,Medline Plus |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR