Kulit Berminyak
Di sisi lain, stres juga menyebabkan kulit jadi lebih berminyak, lho.
Pasalnya, produksi hormon kortisol dari otak yang menyiapkan tubuh saat stres dapat meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous di kulit.
Ini menyebabkan kulit jadi berminyak.
Bukan hanya itu, pori-pori kulit juga akan tersumbat dan menimbulkan jerawat.
Rambut Berminyak
Sebagian orang juga mengalami produksi minyak berlebih pada kulit kepala ketika dilanda stres.
Hal itu merupakan gejala dermatitis seboroik, yakni gangguan yang menjangkiti area kulit pada kepala yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, hingga berwarna kemerahan.
Salah satu masalah pada rambut dan kulit kepala akibat stres yang lain adalah rambut rontok, yang disebabkan oleh berhentinya proses produksi rambut oleh tubuh.
Kuku Bermasalah
Bukan cuma pada kulit wajah dan rambut, rupanya stres dapat berdampak juga pada kesehatan kuku jari kita.
Stres membuat tubuh kita berhenti memproduksi sel-sel pada kuku.
Akibatnya, kuku menjadi rapuh dan mudah mengelupas.
Baca Juga: Wajah Tadinya Mulus Tapi Tiba-tiba Jerawatan? Ini 5 Penyebabnya!
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR