"Dan aku sadar bahwa semua itu penting, pada waktunya penting buat aku karena aku sangat tersakiti pada masa remaja aku.
Saking merasa dianggap lelucon, dianggap rendah oleh masyarakat, sampai dewasa pun awal 20-an aku merasa penting banget buat buktiin siapa aku sebenarnya karena aku udah capek dianggap lelucon," tegasnya.
Pengalaman yang Cinta Laura sebut itu merujuk pada masa awal merintis jadi aktris sinetron.
Cinta sempat dikenal sebagai aktris dengan aksen bule yang dialognya sering dijadikan candaan.
Karena hal itu juga, Cinta merasa kerja keras dia di masa remaja menjadi sia-sia jika akhirnya orang-orang menganggap remeh dirinya.
Jadi merasa tak pernah cukup
Namun setelah sekarang Cinta membalikan keadaan dan mendapat sorotan yang dia mau, dirinya mengaku enggak senang.
Ada kepuasan yang didapat dari pengakuan orang-orang, namun Cinta sebenarnya enggak bahagia.
"Apakah aku bahagia? enggak.
Itu enggak cukup, enggak pernah cukup. Dan merasa enggak cukup itu melelahkan.
Waktu itu aku merasa kecewa," kata Cinta.
Baca Juga: Cinta Laura Dipuji Netizen Karena Sikap Baiknya Menenangkan Widi Vierratale yang Alami Trauma
Terlalu banyak rasa sakit dan kecewa yang dilalui Cinta, dia bilang itu hanya sebagian kecil yang terungkap ke publik.
"Itu bukan satu-satunya masalah yang kupunya. Kalau orang tahu apa aja yang udah pernah aku alami dalam hidup, kamu akan kaget kenapa aku masih di sini," lanjutnya.
Curhatan ini membuat Cinta Laura menangis dan dia bersyukur sekarang pandangan publik sudah jauh berubah dibanding dulu.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR