Seperti masalah kesehatan mental lainnya, kecemasan adalah sesuatu yang personal dan subjektif.
Menyuruh seseorang untuk mengabaikan kekhawatiran mereka bukan hanya mengecilkan pengalaman mereka, tetapi juga mengabaikan tingkat keparahan dari kecemasan orang tersebut.
"Santai"
Kata yang satu ini juga enggak bakal lantas membuat orang yang dilanda kecemasan menjadi lebih tenang.
Masalahnya, salah satu gejala kecemasan justru adalah kesulitan untuk bersantai dan menenangkan diri, jadi sebaiknya kita akui perasaan orang dengan kecemasan tanpa penghakiman dalam bentuk apapun.
Selain itu, ingatkan mereka akan hari-hari ketika mereka merasa lebih rileks dan bahagia.
"Orang Lain Mengalami yang Lebih Buruk"
Nah, ini dia kalimat yang paling membebani orang dengan kecemasan!
Memang kita perlu bersyukur dalam hidup dan enggak terlalu sering mengeluh, tapi kekhawatiran dan kekalutan hati serta kondisi kesulitan sama sekali bukan kompetisi.
Ini bukan perlombaan tentang siapa yang paling menderita. Semua orang berhak merasa cemas dan khawatir atas berbagai hal.
Yuk, kita sama-sama menjadi lebih peka dalam memberikan dukungan bagi orang terdekat kita yang mengalami kecemasan!
Baca Juga: Lebih Waspada! Gejala Kecemasan Bisa Dikenali dari 5 Hal Ini
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR