CewekBanget.ID - Kita mungkin sering mendengar kabar mengenai kasus kekerasan, khususnya terhadap perempuan, di sekitar kita.
Ini hal yang patut disayangkan, sebab kekerasan terhadap perempuan kerap jadi bagian dari kekerasan berbasis gender, dan hal ini masih marak terjadi.
Kekerasan berbasis gender bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, bahkan di ranah digital sekali pun.
Fyi, kekerasan berbasis gender meliputi segala perilaku membahayakan yang dilakukan terhadap seseorang berdasarkan aspek sosial, termasuk gender, yang dilekatkan oleh masyarakat.
Sesuai namanya, kekerasan berbasis gender terutama terjadi dan berkaitan dengan gender korban maupun pelaku.
Ada beberapa bentuk kekerasan yang bisa terjadi dalam kasus kekerasan berbasis gender. Karena umumnya menimpa perempuan, kita perlu kenali dan waspadai berbagai bentuknya ya, girls!
Kekerasan Seksual
Kekerasan seksual adalah tindakan yang dilakukan untuk menguasai dan memanipulasi orang lain, khususnya secara seksual.
Tindakan yang termasuk kekerasan seksual antara lain membuat korban terlibat dalam aktivitas seksual yang enggak ia kehendaki.
Dengan kata lain, ada manipulasi, pembohongan, hingga pemaksaan yang membuat korban berada dalam situasi tersebut.
Suatu hal bisa disebut sebagai kekerasan seksual apabila terdapat unsur pemaksaan dan enggak adanya persetujuan dari korban, dan/atau korban enggak atau belum mampu memberikan persetujuan (consent) akibat berbagai faktor.
Baca Juga: Yuk Ikutan 16 Hari Memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Kekerasan Fisik
Miris untuk menyadari bahwa kekerasan berbasis gender juga bisa terjadi secara fisik, meski enggak selalu terjadi dalam konteks seksual.
Kekerasan fisik berbasis gender termasuk tindakan yang dapat melukai tubuh, membatasi gerak fisik, dan sebagainya.
Kekerasan fisik yang dapat dialami antara lain pukulan, cekikan, hingga menggunakan peralatan berbahaya untuk melukai dan melumpuhkan korban.
Contoh kekerasan yang terjadi dalam bentuk seperti ini adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau kekerasan dalam pacaran (KDP).
Kekerasan Psikis
Jangan salah, kekerasan berbasis gender juga seringkali terjadi dalam bentuk serangan psikis atau mental dan emosional, lho!
Kekerasan psikis dapat berupa tindakan verbal atau non-verbal yang menyerang secara mental dan emosional.
Hal ini bisa berupa intimidasi, perusakan barang, atau bentuk teror lainnya yang dapat memengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang.
Pelecehan verbal juga dapat termasuk ke dalam aksi kekerasan psikis.
Baca Juga: Pancarona Run, Acara Lari Bersama Litanipuan Dukung Pemberantasan Kekerasan Perempuan!
Kekerasan Sosial dan Ekonomi
Kita mungkin enggak selalu menyadari hal ini, tapi kekerasan berbasis gender juga bisa berbentuk kekerasan secara sosial atau ekonomi.
Meski sekilas enggak tampak kentara, kekerasan sosial dan ekonomi cenderung merupakan upaya untuk melumpuhkan korban atas kedua aspek tersebut.
Contohnya, korban kekerasan ekonomi dimiskinkan dan dibatasi akses finansialnya oleh pelaku sehingga kondisi ekonominya memburuk dan ia menderita karena hal itu.
Atau, korban dikucilkan dan diisolasi secara paksa dari lingkungan sosialnya, sehingga kebebasan sosial korban terenggut dan kondisinya terganggu akibat hal tersebut.
Dengan memahami bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender, semoga kita jadi lebih sadar akan hak-hak kita dan perempuan di sekitar kita.
Jangan biarkan kekerasan berbasis gender terus terjadi, ya. Yuk, saling jaga!
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Kekerasan di Lingkungan Sekitar yang Termasuk KDRT
(*)
Source | : | Yayasan Pulih |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR