Selama serangan panik, seseorang mungkin mengalami kombinasi dari gejala-gejala berikut: berkeringat, gemetaran, jantung berdebar-debar dan/atau detak jantung cepat, sakit dada, sesak napas, sensasi seperti dicekik.
Enggak sampai disitu, orang yang mengalami serangan panik biasanya juga akan mengalami pusing, tersedak, menggigil, mual, sakit perut, mati rasa, merasa terpisah, hingga takut kehilangan kendali atau mati.
Gejala serangan panik bisa sangat kuat, dan banyak orang secara keliru percaya bahwa mereka mengalami serangan jantung atau penyakit lain yang mengancam jiwa.
Serangan panik dapat diharapkan (respons terhadap objek atau situasi yang ditakuti) atau enggak terduga (tanpa alasan yang jelas).
Serangan panik dapat terjadi bersamaan dengan kondisi kesehatan mental lainnya seperti gangguan stres pascatrauma atau depresi.
Gangguan panik adalah ketika seseorang mengalami serangan panik berulang dan kadang-kadang tekanan psikologis yang parah, karena takut akan serangan berikutnya.
Gejala serangan jantung:
Sesak napas, ada tekanan, nyeri, sesak, atau sensasi diremas di belakang dada dan nyeri di lengan kiri yang dapat menjalar ke leher, rahang, atau punggung.
Selain itu, kita juga biasanya merasa mual, mengalami gangguan pencernaan, sakit perut atau mulas, keringat dingin, merasa pusing, dan kelelahan.
Gejala serangan jantung bisa sangat berbeda dari orang ke orang.
Nyeri dapat berkisar dari ringan hingga berat. Beberapa orang enggak mengalami gejala dan terkejut saat mengetahui bahwa mereka mengalami serangan jantung.
Baca Juga: Bisa Serangan Jantung Dadakan, Jangan Pernah Tidur di Antara Jam Ini!
Source | : | flo.health |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR