CewekBanget.ID - Bagi seseorang yang mengalami rasa sakit dan ketakutan, sulit untuk mengetahui perbedaan antara serangan panik dan serangan jantung.
Keduanya berbagi beberapa gejala yang mirip, tetapi keduanya sama sekali berbeda.
Serangan panik ditandai dengan rasa takut yang tiba-tiba dan intens akan kehilangan kendali atau bencana, meskipun enggak ada bahaya nyata di sekitarnya.
Serangan panik seringkali termasuk reaksi fisik yang kuat. Serangan panik sendiri tenggak idak mengancam jiwa, tetapi orang dengan gangguan panik mengalami serangan panik berulang dan sering hidup dalam ketakutan kapan episode berikutnya akan terjadi.
Serangan jantung adalah ketika aliran darah ke jantung tersumbat.
Baca Juga: Enggak Cuma Manusia, Kenali Gejala Penyakit Jantung pada Kucing!
Penyumbatan dapat terjadi ketika kolesterol, lemak, dan zat lain menumpuk dan membentuk plak di arteri koroner. Plak dapat mengeras dari waktu ke waktu, pecah, dan membentuk gumpalan.
Penyumbatan ini dapat mengganggu aliran darah ke jantung dan merusak atau menghancurkan sebagian otot jantung.
Serangan jantung adalah keadaan darurat medis dan bisa berakibat fatal jika enggak ditangani tepat waktu.
Nah, apa aja yang membedakan serangan jantung dengan serangan panik? Simak penjelasannya di bawah ini!
Perbedaan serangan panik dan serangan jantung dilihat dari gejala
Gelaja serangan panik:
Selama serangan panik, seseorang mungkin mengalami kombinasi dari gejala-gejala berikut: berkeringat, gemetaran, jantung berdebar-debar dan/atau detak jantung cepat, sakit dada, sesak napas, sensasi seperti dicekik.
Enggak sampai disitu, orang yang mengalami serangan panik biasanya juga akan mengalami pusing, tersedak, menggigil, mual, sakit perut, mati rasa, merasa terpisah, hingga takut kehilangan kendali atau mati.
Gejala serangan panik bisa sangat kuat, dan banyak orang secara keliru percaya bahwa mereka mengalami serangan jantung atau penyakit lain yang mengancam jiwa.
Serangan panik dapat diharapkan (respons terhadap objek atau situasi yang ditakuti) atau enggak terduga (tanpa alasan yang jelas).
Serangan panik dapat terjadi bersamaan dengan kondisi kesehatan mental lainnya seperti gangguan stres pascatrauma atau depresi.
Gangguan panik adalah ketika seseorang mengalami serangan panik berulang dan kadang-kadang tekanan psikologis yang parah, karena takut akan serangan berikutnya.
Gejala serangan jantung:
Sesak napas, ada tekanan, nyeri, sesak, atau sensasi diremas di belakang dada dan nyeri di lengan kiri yang dapat menjalar ke leher, rahang, atau punggung.
Selain itu, kita juga biasanya merasa mual, mengalami gangguan pencernaan, sakit perut atau mulas, keringat dingin, merasa pusing, dan kelelahan.
Gejala serangan jantung bisa sangat berbeda dari orang ke orang.
Nyeri dapat berkisar dari ringan hingga berat. Beberapa orang enggak mengalami gejala dan terkejut saat mengetahui bahwa mereka mengalami serangan jantung.
Baca Juga: Bisa Serangan Jantung Dadakan, Jangan Pernah Tidur di Antara Jam Ini!
Serangan jantung tanpa tanda atau gejala peringatan apa pun disebut serangan jantung diam-diam.
Kebanyakan orang memiliki beberapa tanda peringatan.
Semakin banyak gejala yang dialami seseorang, semakin besar kemungkinan mereka mengalami serangan jantung.
Individu mungkin mengalami gejala berjam-jam, berhari-hari, atau berminggu-minggu sebelumnya.
Tanda peringatan paling awal dan paling umum adalah nyeri atau tekanan dada yang berulang (angina) yang disebabkan oleh pengerahan tenaga dan hilang dengan istirahat.
Pasien yang enggak mengalami tanda-tanda peringatan nyeri dada biasanya wanita, lebih tua, atau diabetes.
FYI, gejala serangan jantung wanita sedikit berbeda dari pria. Wanita cenderung mengalami sesak napas.
Nah, itu tadi perbedaan serangan panik dan serangan jantung dilihat dari gejalanya.
Jangan sampai salah lagi, ya!
(*)
Baca Juga: Hindari! 5 Jenis Makanan Ini Bisa Bikin Anxiety Jadi Makin Parah
Source | : | flo.health |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR