Tapi kekurangan dari sistem pemilu proporsional ini adalah kurangnya keterlibatan pemilih dalam menentukan sosok calon legislatif dari sebuah partai politik.
Sehingga hubungan antara pemilih dan sosok calon legislatif nantinya kurang terjalin pasca-pemilu.
Selain itu, sistem pemilu proporsional tertutup dianggap enggak responsif terhadap perubahan dan berpotensi memperkuat oligarki di dalam internal partai.
Yang terakhir, sistem pemilu proporsional tertutup memunculkan potensi politik uang di dalam partai politik dengan risiko jual-beli nomor urut.
Tentunya sistem pemilu proporsional terbuka juga punya kelebihan dan kelemahannya sendiri.
Yang jelas, sistem pemilu mana pun yang akan diterapkan untuk Pemilu 2024 harus demokratis dan enggak merugikan kita sebagai pemilih sekaligus masyarakat yang akan merasakan kebijakan legislatif nantinya.
Baca Juga: Pengamat: Politisi Hypebeast Enggak Masalah, Asal... | Yang Muda Yang Memilih
(*)
Source | : | Kompas.com,Hukumonline.com |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR