Selain itu, buah dan sayur mengandung serat yang menurut Moore bisa membantu meringankan atau mencegah sembelit, menstimulasi otot-otot saluran gastrointestinal sehingga bisa mempertahankan kekuatannya dan menahan tonjolan keluar ke dalam kantong yang disebut divertikula.
Selain itu dapat mengurangi tekanan pada usus bagian bawah, yang pada akhirnya mencegah wasir.
Sebuah studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat, yang disediakan buah-buahan dan sayuran, mengurangi risiko divertikulitis.
3. Berat badan bertambah
Peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa semakin banyak buah dan sayuran yang kita makan, semakin sedikit berat badan kita, kecuali sayuran bertemung bertepung (kentang, kacang polong, dan jagung).
"Seringkali diet yang mengandung makanan dengan kepadatan energi yang tinggi menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan," kata Moore.
"Buah dan sayur rendah kalori dan rendah kepadatan energinya.
Oleh karena itu, seseorang dapat makan lebih banyak dan merasa lebih puas dengan lebih sedikit kalori."
4. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Karena bisa menurunkan tekanan darah, makan banyak buah dan sayuran juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Sebuah studi jangka panjang berskala besar yang diterbitkan dalam British Medical Journal menunjukkan bahwa orang menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 4 persen untuk setiap porsi buah dan sayuran yang mereka makan.
Baca Juga: Sehat Sih, Tapi 4 Sayur Ini Bisa Jadi Racun Kalau Salah Mengolahnya!
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR