Kelemahan apa pun yang dirasakan dengan cepat berkembang menjadi ketakutan akan penilaian bahwa jika kita enggak memiliki semuanya, kita pasti lemah, dan karena itu ada sesuatu yang salah dengan diri kita.
Jika ada yang salah dengan diri kita, kemungkinan kita bakal ditolak atau ditinggalkan.
Pesan dan stigma negatif ini menimbulkan banyak kerusakan dan berkontribusi terhadap tingginya tingkat kecemasan dan depresi.
Kebutuhan untuk selalu "menjadi kuat" mengarah pada perasaan terisolasi dan kesepian, yang ironisnya merupakan tempat yang sangat lemah.
(*)
Baca Juga: Toxic, Mending Segera Tinggalkan 7 Tipe Teman Ini Biar Hdup Tenang
Source | : | yourtango.com |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR