2. Di belakang mata
Pernah merasakan sakit kepala, tapi titiknya di belakang mata? Ini tandanya kita kena sakit kepala cluster.
Sakit kepala cluster ini memberi tekanan pada saraf trigeminal, saraf kelima yang memberikan sensasi di sekitar wajah kita.
Walaupun fokusnya di titik belakang mata, tapi kita juga bisa merasakannya di area lain wajah, kepala, dan leher kita.
Beberapa ciri-ciri lainnya adalah perasaan enggak tenang, keluar air mata terus-menerus, mata yang memerah, hidung meler, dan mata bengkak.
Sebenarnya enggak ada obat untuk sakit kepala di belakang mata, karena bisa menghilang dengan sendirinya.
Namun kalau dalam keadaan akut dan membahayakan, kita bisa ke dokter untuk mendapatkan perawatan.
3. Kepala bagian belakang menjalar ke leher
Kalau kita merasa sakit kepala berpusat di bagian belakang kepala, bahkan kadang menjalar ke leher, sebenarnya ini sakit kepala sekunder.
Biasanya sakit kepala ini terjadi bukan berasal dari kepala, tapi dari leher kita, lho.
Bisa jadi karena leher yang keseleo, saraf terjepit, hingga arthritis atau luka pada leher.
Ciri-ciri lain yang bakal kita rasakan adalah kesulitan menggerakan leher, demam, merinding, mual dan muntah.
Penyebab lain bisa jadi karena neuralgia oksipital, atau kondisi ketika ada perasaan tertusuk di bagian atas leher belakang karena saraf oksipital yang terluka.
Untuk mengatasinya, kita perlu terapi khusus atau sekadar pijat di daerah leher.
Baca Juga: Simak 5 Penyakit Berbahaya yang Bikin Sakit Kepala Terus-menerus
4. Satu sisi kepala
Kita pasti sudah mengenal sakit kepala di satu sisi kepala sebagai sakit kepala migrain.
Migrain sendiri memang bisa berlangsung berjam-jam atau berhari-hari dan memberikan rasa tertusuk di satu sisi kepala aja.
Beberapa gejala yang bakal kita rasakan adalah sangat sensitif pada cahaya dan suara, mual dan muntah, dan sangat sakit.
Kalau merasakan migrain, enggak ada salahnya untuk mengecek kesehatan ke dokter untuk diberikan perawatan, pengobatan, dan pencegahan.
5. Kepala bagian depan dan wajah
Sakit kepala bagian depan sampai ke wajah, mata, pipi, dan dahi sebenarnya pertanda kita kena sakit kepala sinus.
Sakit kepala ini biasanya disertai dengan gejala hidung tersumbat, kelelahan, dan makin pusing ketika kita membungkuk ke bawah.
Namun ini bisa jadi juga karena kita migrain, karena keduanya memang punya gejala yang hampir mirip.
Namun perlu diketahui kalau sakit kepala sinus enggak bakal bikin kita mual dan muntah, serta enggak membuat kita sensitif pada cahaya dan suara, tapi malah membuat sakit gigi, lho.
Untuk mengatasinya, kita perlu mengatasi dengan membersihkan sistem pernapasan kita dan alergi, ya.
Baca Juga: Ini Dia 3 Makanan yang Bisa Mengurangi Sakit Migrain. Yuk Cek!
6. Pelipis
Kelima sakit kepala di atas bisa terjadi juga di bagian pelipis kita.
Namun kalau sakit kepala benar-benar berpusat di daerah pelipis, ini bisa jadi karena pembuluh darah di daerah pelipis jadi meradang dan terbatas.
Umumnya dirasakan oleh orang-orang di atas 50 tahun disertai dengan gejala kelelahan, demam, rahang sakit ketika mengunyah, kesulitan melihat, kehilangan nafsu makan, hingga otot yang pegal di bagian lengan, bahu, pinggul, paha atas, pinggang belakang, hingga bokong.
Untuk mengatasinya, disarankan untuk segera pergi ke dokter biar enggak menuju kebutaan dan komplikasi penyakit lainnya.
(*)
KOMENTAR