Eren mengungkapkan bahwa semuanya telah ditentukan sebelumnya dan dirancang untuk membebaskan Ymir Fritz dari cintanya pada Raja Fritz selama 2000 tahun yang membuat konflik ini terjadi.
Eren mengaku tak mau mati dan mau hidup dengan Mikasa serta semua orang yang dia sayangi, tapi sudah terlambat karena dia telah memusnahkan 4/5 atau 80% manusia di luar pulau.
Sebagai orang yang menyebabkan kekacauan besar ini, Eren menjelaskan bahwa peperangan tak akan pernah berhenti selama manuisa itu ada, sehingga Rumbling menjadi masuk akal baginya untuk memulai peradaban baru.
Benar saja, tiga tahun setelah perang besar ini pun ketegangan masih tinggi di seluruh penjuru dunia.
Kaum Yeagerist menjadi semakin radikal dan menyiapkan diri dengan membentuk tentara besar untuk berjaga-jaga dari serangan luar.
Adegan ending yang dijanjikan kreator
Sebelum rilisnya episode terakhir ini, Hajime Isayama sebagai kreator AoT menjanjikan potongan gambar kasar di bagian kredit yang menjadi sebuah gambaran baru.
Gambar itu perlihatkan makam Eren yang dibuat mikasa di pohon besar atas bukit di pulau Paradis, tempat mereka bermain semasa kecil.
Satu per satu perubahan terjadi dalam timeleaps hingga Paradis berkembang menjadi sebuah kota besar modern.
Tapi peperangan tetap terjadi seiring berjalannya waktu, meski dengan bentuk yang berbeda.
Baca Juga: Trailer Baru Attack On Titan Final Season Part 3 Bagian 2, Saatnya Perpisahan?
Adegan terakhir menunjukan seorang gadis dan seekor anjing menemukan pohon sangat besar dengan lubang seperti pintu masuk yang di bawahnya adalah makam Eren.
Persis seperti adegan ketika Ymir pertama kali menyatu dengan mahluk lipan, mengisyaratkan kemungkinan siklus baru kekuatan titan akan terulang.
Itu dia penjelasan ending seri Attack on Titan Final Season Part 3 (Part 2), puas dengan ending-nya?
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR