Pada saat itu Swift menyadari bahwa lingkungan kerjanya sangat tidak sehat dan memberi dampak buruk baginya.
"Yang bisa kupikirkan saat itu adalah perundungan, manipulasi bullying yang selalu kudapatkan selama bertahun-tahun," lanjutnya.
Dia juga pernah menulis di Tumblr bahwa dia "sedih dan merasa jijik."
Di keadaan terpuruk itu, dirinya hanya berpikir harus lepas dari perusahaan yang buatnya terpuruk.
Sosok Kelly Clarkson jadi salah satu rekan musisi yang peduli dengan keadaan Swift.
Solois itu turut beri saran agar Swift merekam ulang lagu-lagunya dengan label sendiri, agar mendapatkan hak dan royalti penuh.
Jadilah dia kini mulai merilis versi baru dari rekaman lagu-lagu lawasnya, dari album satu ke album lain.
Ternyata hal itu berhasil, album-album lamanya yang kini dilabeli (Taylor's Version) masih sangat diminati dan didukung banyak penggemar.
Kekasih Travis Kelce itu pun masih mengirimi Clarkson hadiah bunga tiap kali dia meluncurkan album reboot baru, sebagai tanda terima kasih.
Taylor tetap berhati-hati
Album baru, reboot album bahkan tour dunia yang sukses, Taylor Swift tak mau besar kepala.
Baca Juga: Fakta Lagu You're Losing Me Bikin Netizen Makin Berspekulasi Taylor dan Joe Udah Retak dari 2021
Baginya tak ada yang permanen di dunia dan dia tetap harus hati-hati.
Kini dia berusaha untuk tidak gegabah dan selalu memikirkan sebab akibat.
"Tidak ada yang permanen, jadi saya sangat berhati-hati dan bersyukur."
Komentar untuk para musuhnya, dia bilang "sampah selalu terbuang dengan sendirinya."
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR