CewekBanget.ID - Enggak sedikit orang yang mengaku enggak doyan makan ikan.
Alasannya pun beragam, dari yang enggak suka ribet karena duri ikannya, hingga rasa amis dari ikan.
Padahal, ikan ini termasuk jenis makanan sehat yang disarankan.
Rugi ketika kita enggak doyan makan ikan, girls! Karena ada beberapa hal buruk yang bisa terjadi pada tubuh kita!
Melansir Sajian Sedap, berikut 4 hal buruk dari jarang makan ikan yang perlu kita perhatikan.
Baca Juga: Selain Dagingnya, Kulit Ikan Juga Tawarkan 4 Manfaat Menakjubkan Ini!
1. Tulang rapuh dan rentan patah
Pakar diet dari International Food Information Council, Kris Sollid mengatakan, kekurangan asupan vitamin D dapat menimbulkan masalah seiring berjalannya waktu.
Vitamin D memiliki peran penting bagi kesehatan dan kekuatan tulang.
Nutrisi ini berperan dalam pertumbuhan tulang pada anak, serta mencegah tulang rapuh pada lanjut usia (lansia).
Sama seperti jenis vitamin larut dalam lemak lainnya, vitamin D juga mendukung fungsi kekebalan tubuh dan pengaturan gula darah.
"Kekurangan vitamin D mengurangi penyerapan kalsium dan dapat berkontribusi pada osteoporosis, yang mengakibatkan tulang rapuh yang rentan patah," ujarnya, dikutip dari Livestrong melalui Sajian Sedap.
2. Sering sakit atau infeksi
Kekurangan vitamin D akibat jarang makan ikan juga dapat berdampak pada tubuh yang sering sakit atau terserang infeksi.
Dilansir dari Healthline, vitamin D berinteraksi langsung dengan sel-sel yang bertanggung jawab untuk mengatasi infeksi.
Penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kekurangan vitamin D dan infeksi saluran pernafasan, seperti flu biasa, bronkitis, dan pneumonia. Tinjauan pada 2020 turut menemukan, kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan beberapa penyakit akibat virus, seperti hepatitis, flu, Covid-19 dan AIDS.
3. Risiko penyakit kronis
Ahli diet sekaligus founder Nutrition Squeezed, Anna Brown mengatakan, enggak makan ikan artinya mengurangi asupan omega 3.
Ikan merupakan sumber utama dari dua jenis omega 3, docosahexaenoic acid (DHA) yang baik untuk otak, serta eicosapentaenoic acid (EPA) untuk mengurangi peradangan dan depresi.
Menurut Brown, asupan yang rendah dari keduanya dapat menghasilkan rasio omega 6 dan omega 3 yang lebih tinggi.
"Rasio idealnya yakni 1:4, antara omega 3 berbanding omega 6," kata dia.
Dia melanjutkan, rasio yang lebih tinggi antara dua omega ini terkadang dikaitkan dengan peradangan sistemik. Kondisi yang sama juga berkaitan dengan risiko penyakit kronis lebih tinggi, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan autoimun.
Baca Juga: Ini Dia 3 Jenis Ikan Terbaik untuk Kecantikan Kulit. Yuk Rajin Makan!
4. Rambut rontok
Penelitian menunjukkan, rambut rontok mungkin dapat menjadi indikasi tubuh kekurangan vitamin D.
Secara khusus, penelitian mengaitkan kadar vitamin D yang rendah dengan alopecia areata, penyakit autoimun yang ditandai kerontokan rambut parah.
Studi lain pada 2015 terhadap 48 orang dengan kondisi ini menemukan, mengoleskan vitamin D sintetis secara topikal selama 12 minggu meningkatkan pertumbuhan rambut kembali.
Merujuk penelitian tersebut, kurangnya asupan vitamin D termasuk dari ikan mungkin berpotensi menimbulkan rambut rontok dan risiko kebotakan.
Untuk mencegah hal ini, perlu setidaknya makan ikan dan berjemur di bawah sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D.
(*)
Baca Juga: 4 Jenis Rumput Ini Baik untuk Kucing Peliharaan. Enggak Melulu Ikan!
Source | : | Healthline,Livestrong,Sajian Sedap |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR