Maka dari itu, penting untuk mengisi tubuh dengan bahan-bahan makanan bergizi seimbang seperti sumber energi, protein, lemak, dan serat.
2. Risiko kelebihan karbohidrat
Salah satu kebiasaan orang Indonesia lainnya adalah mengombinasikan mi instan dengan nasi dan telur.
Kebiasaan ini bermaksud untuk menambahkan nilai gizi dalam mi instan.
Lalu kombinasi mi instan + nasi + telur apakah mencukupi kandungan gizi?
dr. Samuel dengan tegas melarang sahur dengan nasi, mi instan, dan telur.
Samuel mengatakan, "Kalau dia makan nasi dengan mi instan, itu artinya karbohidrat dengan karbohidrat yang sama-sama sederhana dan diserapnya cepat. Dia juga akan cepat lapar."
Enggak hanya itu, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp. GK kepada Kompas.com juga mengungkapkan alasan lain berkaitan dengan enggak disarankannya makan mi instan dengan nasi.
Juwalita menyampaikan, "Kelebihan karbohidrat akan menyebabkan kantuk. (Jadi) seratnya harus disesuaikan, misalnya dengan menambahkan buah yang tinggi serat."
Baca Juga: Jangan Malas! 5 Kegiatan Sebelum Sahur Ini Bisa Tambah Pundi Pahala!
3. Risiko kekurangan asupan protein dan serat
Menurut Samuel, sahur yang ideal terdiri dari beras merah atau karbohidrat lain yang tinggi serat, ikan atau daging ayam yang enggak digoreng sebagai sumber protein, serta sayur dan buah yang tinggi air.
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR