Baca juga: 8 Cerita Seputar Keseruan di Lokasi Syuting Film Negeri Van Oranje
Membantu tanpa pamrih
Saat kita punya kelebihan, jangan ragu untuk membaginya pada sahabat kita, tentunya tanpa pamrih ya, girls. Contohnya, Geri yang berlebihan secara materi, enggak pernah ragu buat mentraktir sahabat-sahabatnya. Atau Lintang yang sengaja datang ke Wegenigen pagi-pagi buat menemani Wicak yang saat itu harus menjemput mahasiswa baru adik kelasnya di bandara dan jadi pemandunya seharian. Dan ada juga Daus yang super pintar dan memanfaatkan kelebihannya itu untuk membantu mengajari Lintang dalam bidang akademik biar kuliahnya Lintang makin lancar. The point is, sharing is caring, girls!
Menerima sahabat kita apa adanya
Anak-anak geng Agaban ini berasal dari latar belakang ekonomi, sosial budaya dan agama yang bereda. Daus yang merupakan seorang PNS, Banjar yang harus bertahan hidup di Belanda dengan kerja sambilan di salah satu restoran Indonesia di sana, Wicak yang merupakan seorang aktivis lingkungan dan selalu hidup sederhana, atau pun Lintang dan Geri yang hidup serba bekercukupan. Tapi hal itu enggak pernah jadi masalah bagi mereka. Yang pasti mereka adalah lima anak Indonesia yang berjuang kuliah di negeri orang dan mereka saling menghargai juga membutuhkan satu sama lain. Contoh jelasnya adalah saat mereka menerima kondisi Geri yang merupakan homoseksual. Mereka enggak langsung menghakimi atau menjauhi Geri. Mereka memberi Geri kesempatan untuk menjelaskan dan akhirnya bisa menerima Geri apa adanya.
Baca juga: Pengen Kuliah di Luar Negeri? Ini 10 Kota Paling Ramah Pelajar Tahun 2016
(foto: dok. Falcon Pictures)
Penulis | : | Aisha Ria Ginanti |
Editor | : | Aisha Ria Ginanti |
KOMENTAR