"Aku," Sakura melepaskan kecupannya dan menatapnya dalam-dalam. Lalu dia membisikkan sesuatu yang sejak dulu Ji Won tunggu. Pertanyaan yang mengambil alih kewarasannya selama ini. "...mencintaimu sejak pertama kita bertemu."
Aliran darah Ji Won berdesir kencang sehingga membuat kepalanya berdenyut-denyut nyeri. Sakura tersenyum lalu memeluknya, lebih erat dari sebelumnya.
"I love you."
"Ji Won!"
Pemuda itu tersentak. Semesta kelam tadi sekejap pecah semburat dan menerjunkannya kembali ke jalan setapak di salah satu sudut Hongik University Area. Orang-orang riuh. Tawa-tawa hangat khas musim semi. Wajah-wajah merona oleh cinta berbaur dengan merah jambunya bunga Sakura.

"Ji Won! Bengong, ya?" panggil suara itu sambil menarik ujung baju hangat Ji Won dengan kencang. "Aku mau makan. Lapar. ChickenCurry ya?"
"Eun Jung?" Ji Won mengerjapkan matanya beberapa kali. "Aku..." Ji Won masih berusaha mengembalikan kewarasannya. Mana Sakura? Bukankah tadi dia di sini, di dalam pelukannya, mengecupnya? Bahkan hangat bibirnya masih jelas tertinggal.
"Ji Won! Kamu tidak mendengarkan, ya?" Eun Jung mengerutkan bibir. Wajahnya yang imut terlihat makin menggemaskan. Tapi Ji Won sedang tidak ingin tertawa.
Biipbiip... ponsel di balik baju hangatnya bergetar. Alasan sempurna untuk melepaskan rengkuhan Eun Jung yang mendadak membuatnya sesak napas. Kim. Tidak biasanya Kim mengiriminya pesan singkat.
"Operasi Sakura gagal. Dia meninggal sejam lalu."