Di saat yang bersamaan, Ilouka menghitung
waktunya untuk ini. Untuk hari saat aku
menyerah pada takdir. Harusnya jangan
menyerah dulu...Harusnya jangan pulang
dulu, Ilouka...
Dan semuanya menjadi gelap sekaligus
sesak secara bersamaan.
24 jam, 7 menit, 45 detik menuju tes seleksi masuk UI
"Ilouka gimana kabarnya sekarang?" Kara membuyarkan lamunanku yang sudah terbang ke mana-mana. Aku tidak mau beranjak begitu saja dari lamunanku. Lamunan ini penting untuk dilamunkan. Di dalamnya penuh berisi hitungan waktu. Satu hari menuju SIMAK UI, 25 hari menuju UTUL UGM, dan 55 hari menuju UN. Bermacam-macam startegi ada di benakku yang sudah sesak oleh pelajaran. Nanti malam belajar matematika matriks, besok ikut try out di tempat bimbel, dan seterusnya, dan seterusnya, lalu seterusnya lagi sampai semua cita-citaku tergapai.
"Ilouka gimana kabarnya sekarang? Kamu tahu enggak?" Kara mengulang pertanyaannya sekali lagi. Dengan gemas ia menepuk pipiku. Terpaksa aku bangun dari lamunanku.
"Apa?" aku bertanya bodoh pada teman sebangkuku itu.
"Kamu masih ingat Ilouka kan? Teman yang tadinya duduk di belakang kita." Kara membelalakkan matanya yang bulat penuh, Hhh..Kara sih sudah cantik. Mau matanya juling atau melotot, tetap saja cantik.
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | CewekBanget |
KOMENTAR