Pada waktu bersamaan dengan terbangnya pesawat AirAsia QZ8501, ada 7 pesawat lain yang juga melintas di jalur dan waktu tersebut. Pesawat-pesawat itu melintas dengan ketinggian dan posisi yang berbeda-beda.
(Baca juga: 4 kecelakaan pesawat paling tragis selama 2014)
Air Asia ketinggiannya paling rendah
Adapun pesawat AirAsia yang hilang kontak terbang di ketinggian yang paling rendah dalam rute yang mengarah ke Singapura, yakni 32.000 kaki.
"Memang pada saat bersamaan, ada total tujuh pesawat yang melintas di sekitarnya. Tiga pesawat di satu jalur alias searah dan pesawat lain crossing, dengan tinggi 34.000, 35.000, sampai 38.000," ujar Direktur Safety and Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/12/2014).
(Baca juga: Tiga pesawat Malaysia yang kecelakaan di tahun 2014)
Ketinggian 7 pesawat lainnya
Rincian 7 pesawat beserta ketinggian yang dilalui adalah pertama, pesawat Garuda Indonesia Nomor 500 rute Jakarta-Pontianak dengan ketinggian 50.000 kaki. Kedua, Lion Air Nomor 320 rute Jakarta-Pontianak di ketinggian 35.000 kaki, Lion Air Nomor 626 rute Jakarta-Balikpapan di ketinggian 36.000 kaki, dan Garuda Indonesia Nomor 602 rute Jakarta-Manado dengan ketinggian 29.000 kaki.
Empat pesawat ini terbang berlawanan arah dengan AirAsia QZ8501. Kemudian, pesawat lainnya, yang searah dengan AirAsia QZ8501 adalah Uni Emirat Arab Nomor 406 rute Melbourne-Kuala Lumpur di ketinggian 36.000 kaki, AirAsia Nomor 502 rute Denpasar-Singapura setinggi 38.000 kaki, dan AirAsia Nomor 550 rute Denpasar-Kuala Lumpur dengan tinggi 34.000 kaki.
AirAsia QZ8501 berada di ketinggian yang paling rendah dari semua pesawat di jalur yang sama. Pilot di sana pun sempat meminta untuk menaikkan ketinggian menjadi 38.000. Hanya saja, permintaan untuk menaikkan ketinggian dilakukan bertahap, mengingat jarak aman antar-pesawat.
"Kami sudah approve untuk naik ke 34.000 (kaki). Setelah itu, enggak ada jawaban dari pilot," kata Wisnu.
(Baca juga: Analisis cuaca di lokasi terakhir pesawat AirAsia QZ8501)
Tidak ada balasan dari AirAsia
Petugas ATC (air traffic control) sendiri telah berupaya untuk berkomunikasi dengan pesawat AirAsia lain untuk menanyakan tentang kondisi pilot QZ8501 yang tidak kunjung membalas informasi persetujuan menambah ketinggian pada jam 06.14 WIB, tetapi tetap tidak ada balasan.
Tidak berapa lama, pesawat berjenis Airbus A320-200 tersebut hilang dari radar sekitar pukul 06.18 WIB. Pesawat yang membawa total 155 penumpang dan tujuh awak kabin itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pada jam 05.36 WIB menuju Singapura Minggu (29/12/2014).
Seharusnya, pesawat itu tiba di Bandara Changi, Singapura, sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Sampai pukul 15.40 WIB, Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan belum mendapatkan tanda-tanda ditemukannya lokasi pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak itu.
(Baca juga: Benarkah akun Twitter ini bisa meramal pesawat hilang)
(andri/nasional.kompas.com, foto: kompas.com, tumblr.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR