Ketika membuka daftar nama calon, kadang data yang tersedia itu sangat standar dan kita tetap sulit dapat bayangan soal calon-calon yang akan dipilih. Bagaimana kita memilih yang paling pas dari data seperti itu?
"Kalau enggak kenal, ya coret aja. Jangan dipilih. Bisa juga lihat dari ideologi partainya. Nah, kalau enggak kenal semua, disarankan kamu datang saat kampanye. Kamu harus datang di kampanye dialogis untuk dengar apa yang dia bicarakan. Tanyakan hal kritis sama dia. Ini bisa ketahuan dari jawabannya. Kita bisa lihat dari muka tulus atau enggak. Jawabannya bulus atau enggak."
Gimana cara kita membedakan antara calon yang sekadar pencitraan atau benar-benar tulus?
"Ya, agak susah ya kalau sudah dekat-dekat hari kampanye kita enggak tahu latar belakangnya. Tapi kita bisa tanya-tanya dia. Tanyakan hal yang paling krusial buat kalian. Yang paling krusial sekarang kan korupsi. Akar dari segala masalah, akar segala kejahatan kan korupsi. Tanya sama dia, kalau masuk ke dalam gimana cara menghadapi korupsi?"
"Berani, enggak, transparan soal gaji? Berani enggak transparan penghasilan dan kekayaan? Apakah website Anda memuat gaji, harta Anda atau tidak? Berani enggak membuktikan biaya hidup sesuai dengan pajak yang anda bayar itu? Kalau enggak bisa membuktikan itu, berarti Anda korup. Ini model-model pertanyaan yang bisa dilemparkan secara kritis dari pemilih pemula. Dari situ kamu bisa dilihat gimana dia menjawab."
Kalau kita masih bingung dan butuh lebih banyak info soal Pilkada 2017, kita bisa banget baca invole Cewekbanget.id untuk awal Februari ini yang mebahas dengan lengkap Pilkada 2017, khususnya bagi kita para remaja atau anak muda. Cek artikelnya di sini ya: Pilkada 2017: Our Voice Matters.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR