Abusive relationship enggak selamanya mudah dideteksi. Yuk, kenali tanda-tandanya dan usaha apa saja yang bisa dilakukan agar terhindar dari hubungan yang enggak sehat ini.
Kalau mendapati tanda-tanda di atas terjadi dalam hubungan kita dengan pacar, itu berarti sudah saatnya untuk mengakhiri hubungan ini, girls. Tanda-tanda tersebut seharusnya memotivasi kita untuk mengambil langkah keluar dari hubungan abusive relationship ini. So, what should we do?
Cari pertolongan
Kita bisa memulai dengan bicara sama mama atau menghubungi teman, sehingga mendapat dukungan kalau ingin putus dari dia. Enggak perlu malu orang lain tahu tentang kejadian ini. Soalnya, hal ini akan semakin sulit jika dihadapi sendiri.
Dokumentasikan
Jangan abaikan bukti yang bisa disimpan, seperti sms berisi ancaman atau mengata-ngatai kita dan bukti kekerasan fisik.
Jangan beritahu dia
Jangan beritahukan keinginan untuk putus, karena dia pasti akan berubah baik dan memperlakukan kita seperti tuan putri. Tinggal tunggu waktu aja sampai dia kembali ke sikapnya semula. Tapi, kita bisa memberitahu orangtua atau teman sehingga mereka bisa memastikan kita dalam keadaan aman ketika putus nanti.
Habiskan waktu dengan orang lain
Setelah sekian lama terjebak dalam hubungan enggak sehat ini, kita bisa kehilangan rasa percaya diri. Belum lagi ucapan dia yang merendahkan akan selalu membuat kita memandang negatif diri sendiri. Ketika berada di fase ini, usahakan untuk selalu bersama orang lain yang bisa dipercaya, seperti sahabat dan orangtua. Kurangi waktu sendirian karena akan membuat kita kesepian dan muncul keinginan untuk kembali padanya.
Kita juga bisa lebih aktif lagi, seperti ikut ekskul, les tambahan atau mempelajari apa yang selama ini kita inginkan tapi enggak diizinkannya. Atau yang paling sederhana, habiskan waktu bareng keluarga, jadi enggak ada lagi deh keinginan untuk balik kepadanya.
1001 janji
Kita mungkin masih sayang sama dia meskipun sudah disakiti. Dan, abuser paling mengerti hal ini sehingga memanfaatkan perasaan kita sebagai senjata. Setelah putus, mereka enggak akan mendatangi kita dengan marah-marah, melainkan dengan penyesalan. Dan, 1001 janji untuk enggak mengulangi tindakannya agar kita mau kembali. Hal ini justru lebih berbahaya, girls. Dia memang enggak menyakiti kita sekarang, tapi dia akan melakukannya nanti setelah kita kembali kepadanya. Alasannya, karena kita berani melawannya dan melukai harga dirinya. Enggak pengin, kan, terjebak untuk kedua kalinya?
(iif, foto: theworldlink.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR