Terjadi di lingkungan sekolah atau di dunia maya, Nick Jonas enggak setuju sama yang namanya bullying!
Support Jonah Mowry
Seorang cowok bernama Jonah Mowry mengungkapkan jati dirinya di depan kamera, tentang dirinya yang jadi korban bullying di sekolah karena dia berbeda, karena dia gay. Cowok berumur empat belas tahun ini pun mengunggah video berdurasi empat menit 36 detik itu ke YouTube.
Video pengakuan Jonah ini sempat bikin heboh. Bahkan berbagai media lokal pun memberitakannya. Mendengar kabar ini, banyak seleb Hollywood yang memberikan dukungan untuk Jonah lewat Twitter. Seperti Lady Gaga, Rosie O'Donnell, Paula Abdul, Jordin Sparks, Zooey Deschanel, termasuk Nick sendiri.
Di tweet yang ditulis pada 4 Desember 2011, Nick memberikan link video Jonah itu dan bilang, "Always try to be a light in this world. #lovenothate".
Love All Equally
Sebagai musisi dan aktor, Jonas Brothers memang sudah menyihir para fans, baik cewek, cowok bahkan sampai kaum gay. Tapi bukannya menunjukkan risih, mereka justru senang dengan kehadiran fans-nya ini karena mereka pikir, semakin banyak penggemar, semakin banyak juga pengaruh yang mereka kasih.
"Aku dan kakak-kakakku sering ketemu sama gay fans kami karena mereka benar-benar merespon gaya kami. Mereka juga suka kasih kami kado saat meet and greets, seperti topi, syal dan sebagainya. They always have good taste," kata cowok berambut ikal ini.
Yap, meskipun dia mengakui kalau menyukai sesama jenis bertentangan sama agama, tapi dia tahu kalau tiap manusia harus saling menyayangi seperti mereka pengen disayang, dan karena tiap orang harus dapat perlakuan yang sama. "Prinsip itu membantu aku dalam memahami orang-orang yang punya jalan hidup yang berbeda." ucap Nick.
Words Do Hurts
Enggak hanya di dunia nyata, di dunia maya bullying juga kerap terjadi. Sama seperti bullying, cyber bullying juga membuat korbannya merasa diancam, dipermalukan, dilecehkan atau dihina lewat Facebook, Twitter, blog dan sebagainya. Apalagi orang yang mem-bully enggak ketemu secara langsung atau memakai nama samaran, sehingga mereka makin bebas nge-bully. Hal ini juga jadi perhatian Nick untuk menyatakan pendapat dan ngasih tahu cara ngehindarinnya.
"Saat lagi berinternet ria, kita memang bisa mengatakan sesuatu yang mungkin nggak bisa kita omongin secara langsung. Tapi kalau enggak terkontrol, kadang kata-kata yang kita bisa jadi brutal atau kejam banget," kata Nick.
"Makanya, aku pikir lebih baik kita menyadari kalau kita itu punya kehidupan dan teman yang 'nyata', dan omongin aja semuanya sama mereka. Kalau mereka benar-benar sayang sama kita, mereka enggak akan tersinggung sama apa yang kita omongin, daripada melakukannya di dunia maya," sambung cowok yang jago main gitar, piano dan drum ini.
Bullying Is Just Wrong
Buat para korban bully, Nick ngajak mereka untuk berani ngomong sama pejabat di sekolahnya seperti guru atau kepala sekolah supaya masalahnya bisa selesai.
"Kita harus tahu kalau banyak orang di luar sana yang bisa membuat kita nyaman dan pasti ngasih kita dukungan. So tell an authority at school or wherever it is you're being bullied. It really breaks my heart to see that," sebutnya.
Pemilik nama lengkap Nicholas Jerry Jonas ini pernah dengar kalau lagunya yang berjudul Who I Am sudah menginspirasi banyak fans-nya yang jadi korban bully. Lagu itu ditulis pas Nick lagi ngerasa dirinya sedang beralih dari masa remaja ke dewasa, dan dia senang kalau lagunya itu bisa diartikan lebih luas lagi sama fans-nya, khususnya remaja gay yang di-bully.
"Bullying is unacceptable, and specifically with gay teens, it's just wrong. Orang-orang harus sadar kalau ini sudah jadi isu penting dan kita juga harus melakukan sesuatu buat membantu. At the end of the day, we're all the same, because we all want to be loved," tutur Nick.
(febby/astri)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR