Ketika sedang jatuh cinta, perasaan berbunga-bunga seringkali membuat kita menutup mata akan hal lain. Sehingga, kita jadi kurang waspada dalam menilai sikap cowok gebetan. Karena kita melihat hanya hal-hal baik saja, padahal belum tentu gebetan sebaik yang kita pikirkan. Jangan-jangan dia enggak serius dan cuma pengin manfaatin kita aja.
Sebelum makin suka dan nanti bakal ngerasain sakit hati, lebih baik kita lihat lagi sikapnya dan cara dia memperlakukan kita. Berikut 5 tanda tak terbantahkan kalau cowok hanya memanfaatkan kita dan pasti bikin patah hati.
Klik di sini untuk melihat tanda kalau cowok ngedeketin kita cuma untuk manfaatin.
Cuma Ngomong Doang
Ini dia keahlian dia yang wajib diwaspadai. Dia bisa ngomong hal-hal manis yang bikin kita baper. Tapi, cuma ngomong doang karena tindakannya nol besar. Kalau gebetan kita cuma sering ngomong hal-hal manis, tapi tindakannya enggak ada yang mendukung ucapannya itu, kita harus hati-hati, nih.
Enggak Membuka Diri
PDKT yang ideal tentunya kedua pihak saling membuka diri. Jadi, enggak hanya kita aja yang curhat banyak dan memberitahu dia soal diri kita agar dia mengenal kita. Namun, kita juga berhak mendapatkan hal yang sama. Kalau dia enggak berniat serius, seringkali tandanya adalah dia enggak membuka dirinya.
Jadi, yang kita tahu soal dia hanya sedikit. Kalaupun tahu banyak, besar kemungkinan itu hasil kekepoan kita, bukan dia yang menyampaikannya langsung. Ada banyak alasan kenapa dia bersikap seperti ini, karena memang ada yang disembunyikan, dia memang enggak pengin kita tahu soal dia, atau dia enggak yakin kita cukup cocok untuk berbagi hal ini.
Enggak Mau Diajak Go Public
Maksudnya bukan pamerin hubungan kita dengan dia di depan orang lain. Namun, dia merasa enggak untuk terlihat bersama kita di depan publik. Bahkan, untuk diperkenalkan ke orang terdekat, seperti teman segeng, juga enggak pernah.
Ketika kita bertanya, dia punya banyak alasan untuk menolaknya. Kesannya, dia pengin merahasiakan kita.
Suka Tiba-Tiba Membatalkan Janji
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR