Hal ini pun bisa semakin parah ketika kita menyadari kalau orangtua atau orang-orang di sekitar kita mulai membanding-bandingkan kita, mengkritik apa yang kita perbuat, dan mereka juga enggak terkesan dengan hal yang kita perbuat.
Bagaimana cara mengatasinya?
- enggak perlu terlalu memikirkan apa kata orang. Kita fokus aja sama kualitas baik di dalam diri kita, seperti kita adalah teman yang perhatian, kita jago menggambar, atau kita adalah cewek pekerja keras. Apapun yang terjadi, ingat, kita punya kualitas baik!
- kalau kita harus berbicara dengan orang yang belum kita kenal dekat, pikirkan topik diskusi yang kita suka dan kita tahu banget sehingga ngobrol bisa lebih nyambung;
- jangan menghindari interaksi sosial. Cari pengalaman sebanyak-banyaknya dengan terus berlatih;
- buatlah sebuah target yang realistik. Contoh, kita akan mencoba untuk berbicara sama orang-orang yang baru kita temui di pesta teman.
3. Kita adalah cewek perfeksionis
Enggak sedikit orang yang punya standar tinggi alam hal-hal yang mereka kerjakan. Sayangnya, enggak semua hal bisa terwujud sendirinya dan enggak semua hal tergantung pada kita karena seringkali ada hal yang enggak bisa kontrol.
Kalau kita terus-menerus merasa kecewa karena kita engak sesempurna yang kita pengin, maka jangan heran kalau rasa percaya diri menyerang kita. Kalau enggak diatasi, kesehatan kita bisa berpengaruh, lho. Mulai dari lelah terus-menerus, depresi, insomnia, sama makan yang enggak teratur.
Bagaimana cara mengatasinya?
- nilai diri kita sendiri berdasarkan usaha dan kerja keras kita dalam melakukan sesuatu, ketimbang melihat hasil akhirnya. Ingat, proses enggak akan mengkhianati hasil;
- hargailah pendapat orang lain dan terimalah sebagai saran yang membangun;
- ketika kita enggak berhasil mengerjakan sesuatu, bukan berarti kegagalan adalah milik kita. Kita pasti mendapat manfaat dari keseluruhan proses yang kita alami, kan?
- cintailah diri kita apa adanya. Enggak peduli kita berhasil, enggak peduli kita gagal.
Penulis | : | Sintia Astarina |
Editor | : | Sintia Astarina |
KOMENTAR