Ketika masa pembuatan cewekbanget.id dimulai, ada sebuah pertanyaan dari bos saya, “Yakin, nih, harus tentang website memberdayakan cewek? Bukankah sekarang cewek bisa jadi apa saja?” Pertanyaan senada terus bergulir, bahkan setelah cewekbanget.id sudah di ambang tayang. Astri, managing editor cewekbanget.id, pernah ‘dikeroyok’ pertanyaan ini. Saya ngomongnya ‘dikeroyok’ karena di saat itu dia lagi sendirian makan dan sekelompok lelaki datang ke mejanya, lantas pembicaraan lantas mengerucut menjadi, “Emang masih perlu women empowering content?”
Jujur, kita memang menyaksikan banyak kemajuan untuk cewek di Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki sembilan menteri perempuan. Ini adalah jumlah menteri perempuan terbanyak dalam sejarah Indonesia, serta nomor satu terbanyak di dunia (nomor dua diduduki Uni Emirat Arab (UEA) dengan delapan menteri perempuan, tapi di UEA berlaku peraturan yang mewajibkan perempuan mendapat izin dari suaminya untuk bekerja *insert emoji sedih*). Studi lembaga konsultan bisnis Grant Thornton tahun 2016 juga menunjukkan jumlah perempuan karir Indonesia yang menduduki posisi penting di sebuah perusahaan atau posisi top manajer menempati urutan keenam di dunia dengan persentase 36%.
Ini adalah berita baik untuk para cewek. Tapiiii, sayangnya menurut penelitian Qerja terhadap 300.000 sampel data gaji karyawan dari berbagai industri pada tahun 2014-2016, ada ketimpangan gaji antara perempuan dan laki-laki di Indonesia sebesar 12,36 persen. Ini berarti untuk beban kerja yang sama rata-rata pekerja cewek hanya digaji 87,6 persen dari rekan kerja cowok. Salah satu penyebabnya menurut Deputi Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Sulistri, ketika melamar pekerjaan, cewek pada umumnya tidak bernegosiasi sebaik cowok. Malah seringkali kebanyakan cewek menghindari bernegosiasi sama sekali dan menerima tawaran yang ditawarkan oleh calon bosnya, kata Sulistri. Kalau ditelusuri lebih lanjut ini karena kebanyakan cewek dididik sejak kecil untuk tidak bersikap agresif. Stereotip cewek lembut, nrimo dan kalem cenderung lebih disukai. Stereotip semacam ini yang sadar tidak disadari mulai terinternalisasi semakin kuat saat menginjak remaja.

Women like men only cheaper
Masa remaja merupakan salah satu masa paling krusial yang dihadapi manusia, terutama cewek. Ini adalah masa menstruasi pertama kali terjadi. Ketika payudara mulai terbentuk. Ketika cewek mulai merasakan gejolak hasrat seksual terhadap orang lain begitu pun orang lain terhadap kita. Ketika mulai dibombardir informasi dari berbagai penjuru tentang definisi kecantikan, di saat yang sama jerawat bermunculan, kulit berminyak, tubuh mulai menampakkan bentuknya. Bahkan saat belum beradaptasi dengan tubuh, perlahan orang-orang mulai mengatur cara berpakaian. “Supaya enggak menarik perhatian yang enggak diinginkan,” begitu mereka berbicara sehingga sebagai cewek, seolah kita tak berkuasa atas tubuh ini. Faktanya ketidakberdayaan perempuan terhadap tubuhnya adalah adalah salah satu yang membuat satu dari tiga perempuan di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan seksual. Coba tanyakan pada perempuan di sekitar kita, pernahkah mengalami kekerasan seksual? Dari dipanggil, “Hai cantik,” dicolek tanpa izin, dikomentarin bagian tubuh tertentu sampai mungkin diperkosa. Pasti ada yang pernah. Pasti ada. Dan kita masih enggan bicara soal ini karena dirasa memalukan atau tabu.

Lain soal ketika menyangkut masa depan. Penentuan jurusan kuliah seringkali harus berkompromi dengan orangtua akan jurusan yang hendak diambil. Kadang muncul obrolan, “Enggak usah sekolah tinggi-tinggi. Nanti juga nikah.” Perlahan-lahan pernikahan dan menjadi ibu mulai ditekankan sebagai tujuan utama bahkan kodrat yang harus dilakukan oleh perempuan. Faktanya satu dari tujuh perempuan di Indonesia telah menikah di bawah usia 18 tahun.

Kembali lagi ke pertanyaan, “Emang masih perlu women empowering content?”
Buat kami di cewekbanget.id, jawabannya adalah masih. Bukan karena kami marah atau dendam. Tapi karena kami passionate soal ini. Dan kami yakin banyak di antara kamu yang juga passionate dengan hal yang sama.
- Kamu yang gatal melihat betapa banyak orang-orang yang membaca serta menyetujui artikel berjudul Profesi Cewek Yang Bikin Minder Cowok, Kesamaan Cewek Dengan Kucing Supaya Cowok Bisa Tepat Memperlakukan Cewek.
- Kamu yang letih mempertanyakan kenapa ketika media mengangkat profesi tertentu harus dibumbui kata ‘cantik’ agar lebih banyak dibaca orang.
- Kamu yang ingin adanya kebebasan yang sama antara cewek dan cowok (kebebasan berpakaian, kebebasan memilih jurusan kuliah, kebebasan berprofesi, kebebasan berjalan tanpa diganggu orang).
- Kamu yang bosan dengan tokoh cewek di film yang seringkali cuma jadi pemanis yang harus diselamatkan.
- Kamu yang tidak cuma memfokuskan energi serta ambisi untuk menikah dan punya anak.
- Kamu yang terganggu dengan orang-orang yang mengatur tubuh kamu.
- Kamu yang percaya bahwa kecantikan datang dalam berbagai bentuk serta warna, enggak cuma soal berkulit putih, berambut lurus panjang dan bertubuh langsing.
- Kamu yang sama sekali tidak anti cowok (bahkan hobi fangirling), tapi menentang konsep bahwa cowok adalah makhluk superior, sementara cewek itu inferior.
- Kamu yang lelah dengan pembagian yang kaku antara cewek dan cowok (pink itu cewek, biru itu cowok, dapur dan urus anak itu urusan cewek, kerja itu urusan cowok, cowok harus kuat, cewek harus sensitif).
- Kamu yang ingin berbagi inspirasi untuk memotivasi cewek lain agar lebih percaya diri.
- Kamu yang percaya bahwa sesama cewek harus saling mendukung.
- Kamu yang ingin bercerita soal pengalaman atau kegalauan untuk mendapatkan kenyamanan bahwa ada orang lain yang juga mengalami hal yang sama.
- Kamu yang merasa letih memenuhi tuntutan masyarakat untuk menjadi cewek yang ideal.

Kepada kamu yang passionate pada hal-hal di atas, jadilah bagian dari cewekbanget.id sebagai creator untuk memperbaiki keadaan untuk cewek. Cewekbanget.id adalah tempat belajar sambil bersenang-senang. Karena meskipun kita berjuang untuk sesuatu yang serius, kita harus tetap gembira saat menjalaninnya.