Di era digital sekarang ini, komunikasi kita dengan orang-orang terdekat termasuk pacar atau gebetan sering banget memanfaatkan aplikasi chatting. Selain lebih praktis, bertukar pesan via chatting juga seru, karena bisa ngirim emoji lucu, foto sampai video.
Tapi, ada saatnya chatting kita sama pacar atau gebetan jadi enggak menyenangkan karena si dia balasnya ogah-ogahan atau bahkan cuman di-read doang.
Alasannya bisa macam-macam, salah satunya bisa saja si dia ilfeel sama cara kita ngejawab chat dia! Makanya, kita harus hindari 6 cara menjawab chat di bawah ini, kalau enggak mau bikin cowok ilfeel.
(Baca juga: kalau melakukan hal ini, itu tandanya kita nge-PHP cowok)
Jawaban yang Singkat-Singkat Banget
Cowok nanya kita nanti weekend mau kemana, kita jawab dengan satu kata: terserah. Cowok nanya lagi menurut kita tempat ini bagus enggak, kita cuma kirim stiker yang ada tulisan 'bagus'nya. Kita mau kelihatan sedikit jual mahal, tapi malah jadi bumerang buat kita.
Buat cowok, balesan yang singkat-singkat kadang-kadang bukan bikin mereka mau lebih berusaha untuk kontak kita, tapi malah jadi males, soalnya itu tanda kalau kita kelihatan enggak excited sama mereka.
Kecuali kalau kita emang lagi sibuk, kita boleh bales pesannya singkat-singkat banget, tapi dengan baiknya kita bilang ke si cowok dulu kalau kita memang lagi sibuk jadi fokusnya agak terpecah, kalau begitu si cowok pasti bakal ngerti.
Asal jangan sampai jawaban singkat-singkat kita ini jadi kebiasaan yang terus-terusan, kita juga enggak mau kalau dibales cuman pake 'ya' dan 'tidak; plus stiker doang kan?
Ngirim Pesan Terus-terusan Kayak Neror
Misalkan kita chat si cowok nanyain dia lagi ngapain, tapi enggak di balas sama dia. Lalu, kita enggak sabarnya terus kirim chat terus-terusan, nanyain kenapa enggak dibalas, lagi sibuk ya, dengan deretan stiker yang banyak banget.
Intinya kita nge-spamming di chatnya dia. Belum selesai sampai di situ aja, akhirnya dia read tapi tetap enggak dibales.
Terus kita mulai kesel dan ngomel di chat atau ngirim pesan lagi, tanpa mikir mungkin aja dia lagi sibuk dan baca chat kita cuma buat mastiin kita baik-baik aja dan enggak lagi darurat.
Kalau kita terbiasa kayak gini, si cowok bakal ilfeel duluan, soalnya kita enggak jauh berbeda dengan neror mereka. Maksudnya mau perhatian, tapi jatuhnya kita malah dianggap enggak sabaran dan tukang teror. Duh!
Topik yang Membosankan
Ini mungkin jadi alasan penting kenapa chat kita enggak ditanggepin dan ditinggal. Kita kekurangan topik yang kreatif buat dibahas. Isi pesan chat kita cuman seputar itu-itu aja tiap harinya: 'udah makan belum', 'lagi ngapain', 'udah sampai rumah belum', dan sejenisnya.
Kalau kayak begitu terus-terusan, cowok pun bisa bosan dan lama kelamaan ilfeel deh.
Gimana kalau lain kali pas nanyain dia udah makan apa belum, sekalian bilang kalau kita habis makan di salah satu resto yang rekomen banget menu-nya, dan bahas soal tempat-tempat makan favorit yang bisa dicoba, mana tahu kita juga diajak untuk makan bareng besoknya.
Atau, coba tanya-tanya soal kegiatan maupun foto yang dia upload di medsosnya, misalkan dia upload foto lagi main basket dan kalau kebetulan kita juga suka, kita bisa bahas pertandingan yang lagi dia ikutin.
Kalau kayak gini kan, obrolan jadi lebih hidup, sekaligus kita jadi lebih kenal aktivitas dan hobi dia.
Sering Tanpa Sadar Mengetik Kata Kasar
Kadang saat lagi cerita seru-serunya di chat dan sampai di bagian cerita yang enggak menyenangkan, sering kali tanpa sadar kita mengumpat dan menulis itu di chat, 'duh, sialan banget hari ini', 'dia itu nyebelin banget, go to h*ll aja deh;, dan sejenisnya.
Mungkin karena saking kesalnya, kita jadi emosi dan cenderung melampiaskannya dengan marah-marah sambil chat dengan si cowok.
Kalau kita keseringan begini diikuti dengan kata-kata kasar untuk memaki bagian nyebelin dari cerita kita, bisa-bisa kita dianggap enggak bisa mengontrol emosi dan kasar banget.
Padahal kalau di chat, kita punya jeda waktu untuk mengetik pesan dan menyaring apa aja yang mau kita tulis, jadi lebih memilah yuk kata-kata yang mau kita keluarin!
Terlalu Sering Membalas Pakai Stiker Aja
Cowok lagi nanya kita ada di mana, balesan kita bukannya bilang 'di sekolah atau di rumah', kita malah ngirim stiker bergambar sekolah atau rumah. Pas cowok nanya lagi ngapain, kita jawab pakai stiker yang nunjukkin lagi makan. Ditanya makan apa, kita ngirim stiker piring dan mie goreng.
Waduh, kalau kayak gini, si cowok bisa keburu kabur, kita dianggap enggak terlalu peduli sama pesan si cowok sampai-sampai untuk ngetik kata-kata aja males.
Dan kalau kita terlalu sering andelin stiker untuk ngejawab pesan, apalagi kalau pesan penting, bisa-bisa aja cowok salah nangkep maksudnya dan kita jadi berantem.
Padahal, stiker chat dibuat untuk membantu menegaskan maksud pesan atau ekspresi pesan kita, bukan jadi pengganti kata-kata dalam pesan. Jadi, pakai stikernya dengan bijak yuk!
Penulis | : | Aisha Ria Ginanti |
Editor | : | Aisha Ria Ginanti |
KOMENTAR