Kampanya ini berhasil karena sekolah akhirnya bisa memfasilitasi anak dengan disabilitas. Kampanye ini juga memotivasi anak penyandang disabilitas lainnya untuk masuk ke sekolah mereka.
Menentang Pernikahan Dini
Selain diskriminasi terhadap anak penyandang disabilitas, Putri juga peduli dengan pernikahan usia dini. Semua berawal dari terpilihnya Putri sebagai wakil Jawa Barat untuk datang ke acara Koalisi Aksi 2015.
Bersama 15 anak dari seluruh Indonesia yang berumur di bawah 15 tahun, mereka membicarakan soal Millenium Development Goals (MDGs).
Kebetulan tahun 2015 merupakan tenggat waktu seluruh target MDGs harus terpenuhi. Lewat Aksi 2015 mereka pun membicarakan target baru, resolusi yang harus ditingkatkan, misalnya soal pendidikan dan kesehatan.
Salah satu masalah yang mereka bicarakan adalah soal pernikahan usia dini. Kebetulan, di daerah tempat tinggalnya sendiri banyak yang menikah di usia sangat muda dan Putri melihat langsung dampak negatifnya.
“Waktu itu aku mengeluhkan soal pernikahan dini karena memang di lingkungan sekitarku masih banyak terjadi usia dini. Mereka belum berumur 17 tahun, tapi sudah menikah.
Entah itu karena permasalahan ekonomi, masalah pergaulan, dan lainnya. Jadi kita menyampaikan aspirasi ke Pak Anis Baswedan, ke Komisi Perlindungan Anak, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak,” terang Putri.
Jadi Wakil Indonesia di Sidang PBB
Setelah Aksi/2015 berakhir, Putri mendapat panggilan dari Save the Children dan ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia di kongres SDGs (Sustainable Development Goals) PBB di New York.
Mirip dengan yang dilakukannya di Aksi/2015, di kongres ini Putri juga menyampaikan aspirasinya sebagai anak. “Biasanya kan anak cuma jadi orang yang nerima keputusan dan orang dewasa yang memikirkan, sekarang anak yang memikirkan, tapi masalahnya masih dalam lingkup anak juga. Di sana aku jadi bagian dari 20 anak dari 20 negara yang ikutan. Pokoknya suara kita benar-benar didengar,” kenang Putri.
Putri termasuk beruntung nih karena dari 20 anak yang hadir, ia ditunjuk sebagai wakil buat bicara di hadapan publik dalam Global Citizen Concert. Ini merupakan salah satu dari rangkaian pengesahan SDGs. Banyak public figure yang mendengarkan deklarasi ini.
“Waktu di New York aku mendapat kesempatan mewakili teman-teman di sana untuk bicara di Global Citizen Concert di Central Park. Ada 60 ribu pengunjung dan ada Wakil Presiden Amerika Serikat juga di sana.
Artis-artisnya juga ada, seperti Coldplay dan Ariana Grande. Padahal tadinya aku jarang ngomong di depan umum. Aku dikasih kesempatan untuk menyampaikan harapan anak-anak buat dunia ke depannya.
Aku menyampaikan bagaimana setiap orang bisa meyakinkan bahwa target SDGs bisa terwujud dan gimana setiap orang bisa mendorong pemerintah buat mewujudkannya,” tutup cewek kelahiran Bandung, 12 Februari 2000 ini. Salut banget ya sama Putri.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR