Kalau kita kira hidup cewek di dunia sudah tentram dan damai saat ini, tandanya kita belum banyak mengetahui keadaan yang sesungguhnya di luar sana, girls!
Ketika kita bisa dengan bebas pergi ke sekolah setiap hari dan bisa menikmati masa remaja, ternyata masih ada remaja cewek di tempat lain yang enggak bisa merasakan kebebasan yang kita miliki atau bahkan hak-hak yang ia miliki sudah terenggut. Ada 5 fakta bahwa hak cewek masih terabaikan.
Baca juga: Dipanggil-Panggil Orang Asing di Jalan Bikin Enggak Nyaman? Kamu Jadi Korban Catcalling, tuh!
Sunat Perempuan
Biasanya yang harus disunat itu adalah laki-laki karena ada alasan medis yang melatarbelakanginya. Tapi ternyata enggak hanya laki-laki, tetapi sejumlah besar perempuan di dunia terpaksa disunat.
Sunat yang dialami oleh perempuan adalah pemotongan pada bagian klitoris dengan tujuan agar perempuan tidak mudah terangsang. Klitoris sendiri adalah anggota tubuh yang sangat sensitif dengan rangsangan sensual karena dialiri oleh banyak pembuluh darah.
Jadi, berbeda dengan laki-laki, tidak ada alasan medis sama sekali di balik penyunatan pada perempuan.
Tragisnya, sesuai dengan riset yang dibuat oleh UNICEF, diperkirakan ada 200 juta perempuan yang dipaksa melakukan sunat dan jumlah sunat terhadap perempuan tertinggi terdapat di Dijbouti, Guinea, Sierra Leone, dan Somalia, yaitu lebih dari 90% perempuan antara umur 15-49 tahun telah disunat.
Pada Februari 2016, UNICEF mengeluarkan data baru yang menyatakan kalau 50% perempuan yang terpaksa disunat itu terdapat di Indonesia, Mesir, dan Etiopia.
(BACA JUGA: 5 Fakta Penting Tentang Gerakan Melawan Perkawinan Anak yang Wajib Kita Tahu)
Pernikahan Dini
Menurut data UNICEF, dalam sehari, terdapat 39 ribu perempuan terpaksa menikah di usia yang sangat muda. Yang artinya, dalam setahun, kurang lebih 14,2 juta perempuan yang enggak bisa menikmati masa remajanya seperti kita sekarang ini.
Biasanya mereka terpaksa menikah karena tradisi dan faktor ekonomi.
Pada tahun 2013, UNICEF memperkirakan antara tahun 2011 sampai 2020, jumlah anak perempuan yang menikah di bawah umur 18 tahun akan mencapai angka 140 juta dan 50 juta di antaranya bahkan belum mencapai umur 15 tahun.
Yang menyedihkan adalah Asia adalah penyumbang angka terbesar lalu disusul Afrika. Indonesia sendiri, menurut penelitian Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia, menempati urutan kedua dengan angka pernikahan dini tertinggi di Asia Tenggara.
Baca juga: Jutaan Cewek di Dunia Menikah di Bawah Umur
Cewek 15 Tahun Asal Bandung Ini Memperjuangkan Hak Anak & Menentang Pernikahan Dini Sampai ke PBB
Putus Sekolah
Kita semua pasti setuju kalau semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, enggak peduli jenis kelaminnya apa. Tapi ternyata enggak semua perempuan di dunia memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
Dari data yang dimiliki oleh UNESCO, 31 juta anak perempuan yang ada di usia yang seharusnya bersekolah dasar, ternyata enggak bisa sekolah.
Untuk anak perempuan usia 11-15 tahun, ada 34 juta anak yang enggak bersekolah, dan bahkan ada 116 juta perempuan yang enggak tamat sekolah dasar.
Belum lagi fakta bahwa masih ada 450 juta perempuan yang enggak bisa membaca karena tidak pernah bersekolah.
Kembali UNICEF memaparkan data kalau hal ini banyak terjadi di Asia Tenggara dan Asia Barat, yaitu 80% anak perempuan enggak bisa bersekolah dan hanya 69% dari negara-negara di seluruh dunia yang sudah memberlakukan kesetaraan gender di sekolah dasar.
Baca juga: 5 Cewek Tangguh & Revolusioner yang Pernah Tercatat dalam Sejarah. Salut!
Dibunuh Demi Nama Baik
Pernah membayangkan enggak kalau ada perempuan-perempuan di luar sana yang dengan sengaja dibunuh oleh keluarganya dan itu diperbolehkan oleh tradisinya, hanya karena perempuan itu dianggap membawa aib untuk keluarganya?
PBB menyatakan bahwa ada 5.000 perempuan yang mengalami ‘honor killing’ ini setiap tahunnya, yang 1.000 di antaranya berasal dari India.
Tapi media Al-Jazeera mengungkapkan melalui investigasinya, bahwa angka ‘honor killing’ di India ini sendiri lebih tinggi dari itu, yaitu bisa mencapai 20.000 kejadian per tahun.
Pembunuhan ini diperbolehkan karena fungsinya untuk menjaga nama baik keluarga dan juga masyarakat sekitar. Enggak hanya di India, tapi hal ini juga terjadi di Inggris, terutama pada perempuan keturunan Asia atau Timur Tengah.
Dari tahun 2010-2014, tercatat lebih dari 11.000 kasus kekerasan pada perempuan, termasuk ‘honor killing’.
Baca juga: 7 Kisah Tragis Cewek yang Dibunuh Atas Nama ‘Honor Killing’ di Tahun 2016
Tidak Bisa Memiliki Tabungan
Ketika kita punya mimpi untuk memiliki tabungan yang nantinya bisa kita pakai untuk membeli barang-barang yang kita sukai atau agar masa depan kita lebih terencana, sebagian besar perempuan di luar sana enggak punya kesempatan yang sama.
Menurut Bank Dunia, 20% perempuan di dunia tidak diperbolehkan memiliki rekening bank pribadi dan 17% tidak bisa meminjam uang di bank.
Hal ini mengindikasikan kalau masih banyak perempuan yang enggak akan bisa hidup mandiri karena enggak memiliki uang untuk dirinya sendiri dan harus bergantung pada orang lain.
Baca juga: 8 Kisah Tragis Cewek Modern yang Harus Menderita Karena Dilahirkan Sebagai Perempuan
Penulis | : | Aisha Ria Ginanti |
Editor | : | Aisha Ria Ginanti |
KOMENTAR