Kemarin (9/4) kita baru saja dibuat tegang karena terjadi penjambretan dan penyanderaan seorang ibu dan anak balitanya di angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung. Setelah menjambret, pelaku menodong ibu dan anak tersebut menggunakan pisau. Untungnya dia berhasil diamankan dan ditangkap oleh polisi. Bagi kita yang menggunakan angkutan umum sebagai sarana transportasi sehari-hari, ternyata pencopetan berencana di angkutan umum masih marak terjadi. Memang gimana sih pencopetan berencana dilakukan?
Baca juga: Penyandraan di Angkot dan 6 Kejahatan di Kendaraan Umum Lainnya Sepanjang 2016-2017
Pencopetan berencana
Melinda (20) pernah dijambret saat sedang berada di angkot jurusan Kalideres-Serpong. Saat itu sore hari sekitar pukul 18.00.
“Aku baru menyadari kalau pencopetan yang terjadi padaku tuh direncanakan ketika hal itu sudah terjadi. Jadi posisi duduknya ada satu cowok di samping supir, satu duduk persis di belakang supir, dan dua orang di pojokan angkot. Aku duduk di antara cowok di belakang supir dan cowok di pojok.
Kemudian enggak jauh dari tempat aku naik angkot itu, ada satu cowok naik dengan baju rapi seperti orang kantoran. Dia duduk di kursi kecil dekat pintu. Enggak lama ada satu cowok naik dengan penampilan yang kurang lebih sama. Dia memintaku bergeser untuk duduk di sebelahku. Satu penumpang naik lagi, dia duduk di depanku. Lalu, ada satu lagi yang naik duduk di dekat kursi pojok. Saat itu angkot sudah penuh, aku terhimpit di tengah mereka semua.
Ketika mulai mendekati tujuan, aku mengeluarkan dompet untuk ambil uang ongkos. Tiba-tiba cowok di pojokan tuh batuk-batuk, dia kemudian menunjuk ke orang di depannya untuk membukakkan jendela. Perhatianku pun teralihkan ke arah jendela.
Enggak lama, cowok batuk-batuk itu turun, lalu cowok di depanku juga ikutan turun. Di situ aku curiga dan langsung mengecek tas, ternyata dompet dan handphone-ku sudah nggak ada. Aku langsung turun dari angkot tanpa membayar ongkos untuk mengejar copet-copet itu. Ternyata di belakang angkot itu ada mobil yang sudah menunggu mereka, copet itu langsung masuk ke mobil. Aku sempat menahan pintunya sampai tanganku terjepit dan ikut terbawa sambil mobil itu melaju. Akhirnya mereka menutup paksa pintu dan aku terpelanting jatuh. Dari situ aku langsung pergi ke kantor polisi terdekat,” cerita Melinda pada Cewekbanget.id
Penjambretan atau pencopetan berencana biasa dilakukan oleh 5 atau 6 orang pelaku. Mereka sengaja menghimpit kita di dalam angkutan agar sulit bergerak. Kemudian mereka akan mengalihkan perhatian dengan cara batuk-batuk, pura-pura muntah, atau menanyakan arah jalan. Saat kita lengah, rekannya bertugas untuk mengambil barang berharga kita.
Cara menghindari copet
1. Jangan pakai perhiasan atau aksesori mewah.
2. Jangan main handphone.
3. Pastikan dompet dan handphone berada di bagian tas paling dalam.
4. Waspada dan selalu curiga pada orang asing yang mengajak ngobrol. Jawab seperlunya saja tanpa terikat percakapan terlalu dalam.
5. Jangan tertipu dengan penampilan seseorang, dia yang berpenampilan rapi dan wangi belum tentu bukan pelaku pencopetan.
6. Usahakan jangan duduk di bagian dalam angkot, duduklah di bagian depan atau dekat pintu.
Selalu hati-hati dan waspada ketika mengendarai angkutan umum ya girls!
Baca juga: 10 Cara Tetap Aman di Kendaraan Umum dan Terhindar Dari Tindak Kejahatan?
Baca juga: Curhatan Hijaber Metal Asal Garut Tentang Perjuangan Mereka untuk Bisa Berkarya dalam Musik
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR