GO-JEK, penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terdepan di Indonesia, hari ini, menyerahkan hadiah kepada tiga tim pemenang kompetisi GO-HACKATHON yang berhasil menciptakan karya teknologi berbasis open source untuk solusi permasalahan sehari-hari.
Ada tiga pemenang yang berhasil lolos dari 36 tim yang terpilih, yaitu tim SAILLY, tim SSX_Ceria, dan tim Quantum Sigmoid. Masing-masing punya karya yang sebenarnya bisa diaplikasikan untuk kehidupan sehari-hari.
Pemenang pertama, yaitu tim SAILLY, beranggotakan tiga orang lulusan Institut Teknologi Bandung, yaitu Andri, Zaki, dan Alif yang menciptakan alat pelacak tanpa bantuan GPS disebut dengan GO-TRACK.
“Alat pelacak ini menggunakan sistem Bluetooth sehingga enggak perlu internet dan bisa melacak barang-barang yang hilang jadinya bakal berguna banget,” ucap Alif.
Ide dari pembuatan GO-TRACK ini sebenarnya, menurut Andri, melihat sistem pelacak yang menggunakan GPS itu memakan banyak daya baterai, mahal karena harus memakai paket internet, sedangkan dengan GO-TRACK biayanya lebih murah dan daya baterai bisa mencapai satu tahun.
Lalu, apakah alat ini akan bisa dipasarkan secepatnya? Tim SAILLY memang belum bisa memastikan karena pasti akan butuh banyak perubahan dan penyempurnaan, tapi ke depannya, kemungkinan teknologi ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada pun juara II, SSX_Ceria, menciptakan Caprisa, yaitu helm pintar yang mengintegrasikan proteksi, data gathering, dan kenyamanan pengguna. Lalu, juara III, Quantum Sigmoid, menciptakan layanan Cloud Base Food Image Recognition, di mana hanya dengan mengambil gambar makanaan, layanan tersebut bisa mengenali nama makanan tersebut.
Masing-masing juara mendapatkan hadiah, juara III mendapatkan Google Pixel. Juara II mendapatkan Macbook Pro. Serta juara I mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 120 juta rupiah. Wah, selamat untuk para pemenang!
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR