Setiap menjalankan kegiatan keagamaan pun kita enggak pernah saling menghalangi.
Dia nyemangatin gue yang lagi berusaha nahan lapar dan emosi di bulan puasa dan gue juga nyemangatin dia buat ke gereja setiap minggu.
Singkatnya, we were cool with that. Selama 4 tahun pacaran, kita sama sekali enggak pernah meributkan masalah ini sama sekali.”
(Baca juga: Cara PDKT Yang Sering Dilakukan Cewek Tapi Dibenci Cowok)
Orangtua Melarang
“Beberapa waktu yang lalu, gue dipanggil sama Papa dan Mama untuk diajak ngomong serius.
Enggak disangka, ternyata disitulah mereka mengungkapkan ketidaksetujuan mereka akan hubungan kami.
Buat mereka, enggak masalah kalau aku berteman dengan siapapun dengan latar belakang apa aja, tapi kalau untuk pasangan hidup, mutlak harus seagama.
Apalagi ngeliat gue dan pacar gue semakin lama nampak semakin dekat dan serius, ada ketakutan di hati mereka kalau-kalau kami sudah merencanakan ke jenjang yang lebih serius.
Itu sebabnya mereka mengajakku bicara sebelum gue dan dia melangkah terlalu jauh.
Tentu gue kaget dan sedih banget. Di satu sisi, gue mengerti maksud dari orangtua gue.
Apalagi di Indonesia sendiri belum lazim kalau dua orang dengan keyakinan yang berbeda bisa bersatu sampai tahap pernikahan.
Penulis | : | Natalia Simanjuntak |
Editor | : | Natalia Simanjuntak |
KOMENTAR