Kasus menyedihkan ini baru aja terjadi Selasa (8/8) lalu. Seorang siswa, SR, meninggal dunia setelah bertengkar dengan salah seorang temannya di sekolah.
Kisahnya viral setelah foto jenazah korban tersebar di medsos. Beralaskan tikar, terlihat anak tersebut berbaring dengan masih mengenakan baju seragam sekolahnya.
Pada keterangan foto tertulis bahwa SR enggak cuma dipukul, tapi telinganya pun disumbat menggunakan keripik dan disiram dengan minuman ringan.
Sampai sekarang, kasus ini masih diselidiki lebih lanjut oleh jajaran Polres Sukabumi.
Kasus Bullying Siswi SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan
Tindak bullying ini dilakukan oleh enam siswi kelas XII kepada beberapa pelajar kelas X. Kejadian ini berawal karena para senior mendengar kabar bahwa beberapa adik kelas ini pergi ke kafe dan menonton penampilan DJ yang menurut mereka masih belum pantas disaksikan.
Dalam video viralnya, terlihat kepala para korban dijadikan asbak rokok dan ditumpahi minuman. Pelaku juga menyuruh korban untuk merokok sambil mengenakan bra di luar baju seragam.
Pihak sekolah akhirnya mengeluarkan keenam pelaku dari sekolah.
Kasus Bullying Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Universitas Gunadarma
Kasus ini mencuat ke permukaan setelah pertengahan Juli lalu video aksi perundungannya viral di medsos.
Pada video, terlihat korban, Muhammad Farhan sedang dikerjai oleh teman-temannya. Tasnya ditarik dari belakang dengan keras. Farhan yang merasa kesal, berusaha membalas dengan memukul dan melempar para pelaku dengan tong sampah. Reaksinya ini justru mendapat sambutan tawa dari mahasiswa lain.
Para korban pun akhirnya menerima sanksi skorsing dari kampus.
Sebenarnya kesalahan dalam kasus bullying pada anak bukan cuma ada di tangan pelaku yang pada kebanyakan kasus masih berusia muda. Setiap elemen masyarakat yang ada di sekitarnya, seperti orang tua, guru, teman, dan dalam skala yang lebih besar, yakni pemerintah pun punya andil penting.
Semoga ke depannya, kasus seperti ini enggak terulang lagi ya.
Penulis | : | Putri Saraswati |
Editor | : | Putri Saraswati |
KOMENTAR