Setiap orang tentunya memiliki cita-cita dan impian. Untuk menggapai cita-cita tersebut, setiap orang pasti menyiapkan planning atau rencana. Rencana yang dipilih biasanya rencana jangka panjang (rencana dengan waktu waktu 5 tahun kedepan). Kepada cewekbanget.id, Rinda (20) dan Trina (17) menceritakan tentang apa yang akan dilakukan mereka sebagai Gen Z dalam 5 tahun kedepan.
5 Tahun ke Depan Pengin Jadi Make Up Artist
Cewek dengan nama lengkap Trina Rifqi ini merupakan siswi kelas XII di SMA Al Irsyad Al Islamiyah Kota CIlacap. Aktivitas yang ia lakukan masih berkisar pada kegiatan akademik. Sejak kelas X, ia mengikuti ekstrakurikuler bulu tangkis, namun ekstrakurikulernya terpaksa berhenti karena sudah kelas XII.
Kegiatannya kini digantikan dengan kegiatan yang berhubungan dengan akademik, yakni les tambahan pelajaran. Baik di luar maupun di dalam sekolah. Hal tersebut ia lakukan sebagai bentuk keseriusannya menghadapi Ujian Nasional.
Trina yang saat ini berada di kelas XII menginginkan lulus dari Sekolah Menengah Atas dan kemudian berkuliah di Universitas Negeri Jakarta jurusan Tata Rias. Ia menginginkan jurusan tersebut karena ia ingin menjadi seorang Make up Artist yang ahli.
(Baca juga: Transformasi BTS dari Balita hingga dewasa. Tetap keren!)
Selain menjadi MUA, ia juga ingin melanjutkan usaha yang dimiliki ibunya sebagai perias pengantin. Dengan ilmu yang ia miliki, ia akan lebih ahli dalam melakukan rias modern maupun rias tradisional. Hal tersebut merupakan mandat dari orang tua yang pada akhirnya menjadi keinginan dan cita-cita pribadi yang harus ia capai. Keren ya! Ia berjanji akan kuliah dengan baik dan mewujudkan cita-citanya.
5 tahun lagi, buka usaha pastries tapi tetep kerja jadi pegawai BUMN
Keinginan Rinda, Mahasiswi Jurusan Teknik Informatika Universitas Diponegoro, ialah membuka usaha sekaligus bekerja sebagai pegawai BUMN. Cewek ini mengungkapkan bahwa sebagai pekerja perlu, namun berwirausaha lebih perlu karena lebih baik menjadi bos meskipun di usaha yang kecil.
Untuk mewujudkan mimpinya, kini Rinda melakukan berbagai kegiatan penunjang. Dari bidang akademis, ia terus berusaha meningkatkan IPK agar memenuhi standar kualitas calon pegawai BUMN. Sedangkan untuk usaha pastries, ia mengikuti kursus memasak di waktu senggangnya.
Cita-citanya merupakan keinginan orang tua dan keinginan pribadinya. Ia sendiri ingin beriwirausaha, namun orang tuanya menginginkan agar ia menjadi pegawai BUMN atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk mengikuti dua keinginannya, ia memilih menggabungkannya. Keren ya!
(Baca juga: Kata yang trend di kalangan anak muda)
Bakat Alamiah Generasi Z yang ingin berwirausaha
Generasi Z sering disebut sebagai generasi melek teknologi. Oleh karena itu, ia senang dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi. Meskipun hidupnya full of technology, namun penelitian mengenai teori generasi menunjukkan bahwa bakat alami generasi Z ialah sebagai entrepreneur atau wirausahawan.
Tetapkan tujuan mulai dari saat ini
Setiap orang tentunya memiliki mimpi dan cita-cita. Secara tidak sadar, kita menjadikan cita-cita tersebut sebagai motivasi. Sayangnya, motivasi yang dilakukan akan sia-sia jika tidak memiliki tujuan yang pasti.
Hal utama yang bisa dilakukan saat ini ialah menetapkan tujuan. Tujuan yang jelas menjadi hal utama dalam menggapai cita-cita. Misal kita memiliki cita-cita menjadi jurnalis. Tetapkan cita-cita dan impian menjadi lebih rinci. Jurnalis media apa yang diinginkan. Apakah media elektronik (televisi), media cetak, atau media online?
Jika sudah menentukan cita-cita secara jelas dan rinci, saatnya untuk mulai menggapai mimpi dari bawah. Hal-hal kecil bisa dilakukan. Semisal menginginkan menjadi jurnalis media televisi sebagai reporter. Maka, mulailah untuk belajar berbicara di depan umum dengan percaya diri.
Kuncinya ialah tetapkan secara jelas mimpi yang ktia inginkan dan yang terpenting adalah mulai wujudkan mimpi tersebut sekecil apa pun.
(Baca juga: Perbedaan unik generasi Z dengan generasi sebelumnya. Bener juga ya!)
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR